Pemandangan Indah Halo, Bulan Bercincin Tampak dari Magelang Kamis Tengah Malam 

Berdasarkan pantauan, bulan bercincin sudah tampak sekitar pukul 22.00 hingga tengah malam ini, Kamis (4/6/2020).

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM | RENDIKA FERRI K
Pemandangan bulan bercincin atau halo yang diambil dengan kamera DSLR dari Kabupaten Magelang, Kamis (4/6) pukul 12.01 WIB 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Langit malam ini dihiasi dengan pemandangan yang indah.

Bulan dikelilingi cahaya yang berbentuk lingkaran atau cincin yang cantik. Fenomena alam yang disebut halo itu dapat disaksikan di langit dari berbagai tempat di Indonesia.

Pemandangan bulan bercincin itu tampak dari langit Kabupaten Magelang.

Berdasarkan pantauan, bulan bercincin sudah tampak sekitar pukul 22.00 hingga tengah malam ini, Kamis (4/6/2020).

Fenomena indah ini dapat diabadikan menggunakan kamera ponsel atau kamera digital sekalipun.

Cara memotretnya pun mudah.

Pembaca tinggal mengarahkan kamera ponsel yang sudah cukup bagus ke langit dan tinggal memotretnya.

Cincin lingkaran itu tampak jelas, sehingga cukup mudah difoto.

Pemandangan bulan bercincin atau halo yang diambil dengan kamera DSLR dari Kabupaten Magelang, Kamis (4/6) pukul 12.01 WIB
Pemandangan bulan bercincin atau halo yang diambil dengan kamera DSLR dari Kabupaten Magelang, Kamis (4/6) pukul 12.01 WIB (TRIBUNJOGJA.COM | RENDIKA FERRI K)

Jika menggunakan kamera DSLR, pembaca mesti mengatur shutter speed dengan kecepatan minimal 1", iso sekitar 800 atau lebih, dan bukaan atau F yang lebar.

Halo akan dapat terlihat pada gambar yang dihasilkan.

Kejadian alam tersebut disebut halo bulan.

Fenomena tersebut merupakan fenomena optik yang terjadi saat kristal es yang terbentuk di awan membiaskan cahaya dari bulan dan membuat pemandangan cincin melingkar di sekitar bulan.

Penjelasan Lapan

Fenomena bulan bercincin menurut Lapan merupakan fenomena yang biasa.

Fenomena bulan bercincin sama dengan yang terjadi pada matahari

"Itu (bulan bercincin) halo, sama dengan yang terjadi pada matahari," ujar Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional ( Lapan) Thomas Djamaluddin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/6/2020).

Fenomena halo pada matahari, biasanya muncul seperti cincin pelangi yang mengelilingi matahari.

Thomas mengatakan halo terjadi saat kristal es di awan Cirrus membiaskan cahaya matahari seperti prisma.

"Saat di awan tinggi terbentuk awan Cirrus yang dingin dengan kristal-kristal es, maka kristal es tersebut akan membiaskan cahaya bulan saat malam," jelas Thomas.

Pembiasan cahaya tersebut, kata dia, membentuk lingkaran berwarna seperti matahari.

Atau bahkan hanya tampak sekadar lingkaran hitam putih, karena warnanya tidak tampak.

"Lingkaran ini, kemudian disebut dengan halo," kata Thomas.

Di siang hari, halo juga dapat terjadi pada matahari.

Thomas menjelaskan prosesnya juga sama seperti halo yang membuat fenomena bulan bercincin.

Pada siang hari, fenomena ini muncul karena adanya awan Cirrus yang membawa kristal es yang membiaskan cahaya dari matahari.

Thomas mengatakan kejadian di Jawa Timur, mungkin tidak terjadi di wilayah lain di Indonesia.

"Fenomena ini tidak tampak di seluruh wilayah. Itu hanya terjadi di beberapa wilayah yang diliputi awan Cirrus saja," jelas dia.

Lebih lanjut Thomas mengungkapkan fenomena bulan bercincin, maupun halo pada matahari sering muncul.

Fenomena ini sering muncul terutama saat peralihan musim penghujan ke kemarau.

"Seperti saat ini, atau (fenomena bulan bercincin) muncul saat peralihan musim kemarau ke musim penghujan," imbuh dia. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved