Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Persilakan Daerah Zona Kuning Memulai Fase New Normal

Doni Monardo mengingatkan daerah yang masih berstatus zona merah untuk tidak terburu-buru menerapkan fase new normal.

Editor: Muhammad Fatoni
covid19.go.id
ILUSTRASI - Peta sebaran virus corona di Indonesia 2020 

TRIBUNJOGJA.COM - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mempersilakan pemerintah di daerah dengan status kuning untuk segera menerapkan fase new normal atau kenormalan baru.

Sebab, daerah dengan status kuning dinilai memiliki tingkat penularan rendah.

"Daerah-daerah yang telah statusnya menjadi kuning risikonya rendah silakan saja untuk melanjutkan menuju kepada normal baru atau new normal ," kata Doni usai rapat kabinet terbatas bersama Presiden Joko Widodo lewat video conference, Kamis (4/6/2020).

Namun, Doni juga mengingatkan daerah yang masih berstatus zona merah untuk tidak terburu-buru menerapkan fase new normal.

Sebab, hal itu justru bisa memperparah kondisi penularan virus corona.

Angka Kesembuhan Covid-19 di DIY Terus Meningkat, Kini Capai 72 Persen

Yogyakarta Nol Kasus Baru Positif Virus Corona Berturut-turut, Bertahan di Angka 237

Doni mengatakan, setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda sehingga fase new normal diterapkan berdasar keadaan di daerah masing-masing.

Doni pun senang kini setiap daerah berlomba-lomba menekan penyebaran virus corona agar segera bisa masuk ke fase new normal.

"Kita lihat ada kompetisi di tengah-tengah masyarakat agar mereka semuanya bersatu padu untuk menjaga daerahnya masing-masing," kata Doni.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Letjen TNI Doni Monardo 
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Letjen TNI Doni Monardo  (istimewa)

Namun, Doni juga menegaskan, suatu daerah wajib melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat sebelum menerapkan new normal atau normal baru.

Hal ini agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas di luar rumah. 

Target Uji 20 Ribu Spesimen per Hari 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berterima kasih kepada jajaran kabinetnya yang berhasil melakukan uji spesimen 10.000 per hari sesuai dengan target awal.

Presiden Jokowi berharap, jumlah uji spesimen untuk mendeteksi virus corona atau Covid-19 ditingkatkan menjadi 20.000 sehari. 

"Saya harapkan target berikutnya, ke depan adalah 20 ribu per hati. Ini harus mulai kita rancang menuju ke sana," ujar Presiden Jokowi dalam rapat terbatas, Kamis, (4/6/2020).

Penjelasan Ahli, Konsumsi Vitamin D Dosis Tinggi Tak Efektif Mencegah Virus Corona

UPDATE TERKINI Peringkat Negara Berdasarkan Jumlah Pasien Corona, AS, Malaysia, Indonesia ke 34

Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona dan Kementerian kesehatan telah berhasil melakukan uji spesimen 10 ribu perhari yakni pada 27 Mei (14.313 spesimen) 28 Mei (11.495) spesimen.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved