Wabah Virus Corona

Penjelasan Ahli, Konsumsi Vitamin D Dosis Tinggi Tak Efektif Mencegah Virus Corona

Penelitian juga membuktikan, asupan vitamin D yang rendah meningkatkan risiko infeksi dan kematian.

Editor: Rina Eviana
Boarding1Now
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM -Sejak pandemi Virus Corona jenis baru yang mengakibatkan COVID-19, orang beramai-ramai berjemur di bawah sinar matahari.

Sinar matahari pagi merupakan sumber vitamin D alami yang baik untuk tubuh dan meningkatkan imunitas atau kekebalan tubuh.

Asupan vitamin D sangat penting untuk kesehatan gigi dan tulang kita. Jenis vitamin ini juga membantu tubuh memperkuat sistem imun sehingga melindungi kita dari berbagai infeksi virus dan bakteri penyebab penyakit menular.

Ilustrasi
Ilustrasi (Boarding1Now)

Namun, apakah vitamin D efektif untuk mengobati COVID-19?

Melansir laman Cleveland, kekurangan vitamin D memang membuat kita rentan terkena penyakit menular, termasuk COVID-19.

Penelitian juga membuktikan, asupan vitamin D yang rendah meningkatkan risiko infeksi dan kematian.

Riset tersebut dilakukan di Eropa dengan meneliti masyarakat di negara-negara Eropa Selatan dan Eropa Utara.

Penelitian Ini Ungkap Jenis Golongan Darah yang Paling Rentan Terinfeksi Virus Corona

Perusahaan China Klaim Temukan Vaksin Virus Corona yang Miliki Prosentase Efektif Hingga 99 Persen

Dalam penelitian itu, para ilmuwan menemukan negara-negara Eropa selatan, seperti Italia dan Spanyol, memiliki jumlah kasus dan kematian akibat COVID-19 terbanyak daripada negara-negara di Eropa Utara.

Setelah dianalisis, peneliti menyimpulkan bahwa masyarakat di Eropa Selatan mendapatkan asupan vitamin D yang kurang daripada masyarakat di Eropa Utara.

Seperti yang dipaparkan oleh ahli kesehatan, sinar matahari adalah sumber utama vitamin D. Paparan matahari di Eropa Selatan lebih sedikit daripada Eropa Utara.

Itu sebabnya, asupan vitamin D yang di terima masyarakat di negara Eropa Selatan lebih sedikit. Menurut ahli kedokteran keluarga Donald Ford, temuan dalam riset tersebut masih memerlukan tinjauan lebih lanjut.

Itu sebabnya, ia menyarankan kita untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menambah asupan vitamin D.

"Banyak orang berasumsi asupan vitamin D dosis tinggi bisa mengatasi dan mencegah COVID-19. Itu kesimpulan yang tidak tepat," ucap Ford.

ilustrasi
ilustrasi (womanonly.cz)

Menurut Ford ada banyak faktor yang memnyebabkan seseorang rentang terinfeksi COVID-19 dan mengalami komplikasi serius akibat penyakit menular tersebut.

Jadi, kita harus berhati-hati sebelum memutuskan untuk menambahkan asupan vitamin atau mengonsumsi obat tertentu.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved