Update Corona di DI Yogyakarta
271 Warga Karangmojo Gunungkidul Jalani Rapid Test, 9 Dinyatakan Reaktif
Sebanyak 271 warga Desa Karangmojo, Karangmojo, Gunungkidul menjalani pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT).
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Sebanyak 271 warga Desa Karangmojo, Karangmojo, Gunungkidul menjalani pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT).
Mereka diketahui melakukan kontak dengan 2 warga Karangmojo lainnya yang terkonfirmasi positif beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan proses penelusuran kontak (Contact Tracing) dan pemeriksaan Rapid Test sudah menunjukkan hasil.
"Sebanyak 9 dari 271 warga dinyatakan reaktif setelah menjalani Rapid Test," jelas Dewi pada wartawan, Kamis (04/06/2020).
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 4 Juni 2020, Tiga Hari Beruntun 0 Kasus Baru
Menurut Dewi, proses penelusuran kontak dilakukan begitu 2 warga pertama dinyatakan positif COVID-19.
Keduanya diketahui berprofesi sebagai pedagang keliling antar kota.
Mereka pun sempat berinteraksi dengan 271 warga tersebut.
Sedangkan pemeriksaan Rapid Test dilakukan sejak Selasa (02/06/2020) hingga Rabu (03/06/2020) kemarin.
Begitu diketahui reaktif, Dewi mengatakan 9 warga tersebut langsung di-swab untuk memastikan kondisinya.
"Sementara menunggu hasilnya, mereka saat ini sudah dibawa ke Wisma Wanagama, Playen untuk menjalani karantina," kata Dewi.
• Hingga 3 Juni 2020, PMI dan BPBD Gunungkidul Tangani Pemakaman 58 Jenazah
Berdasarkan data terkini Dinkes Gunungkidul, sebanyak 28 spesimen saat ini masih dalam proses uji lab.
Secara keseluruhan, sebanyak 475 spesimen sudah diambil, di mana 408 spesimen dinyatakan negatif.
Hari ini pun tidak ada penambahan kasus positif COVID-19 di Gunungkidul.
Sampai saat ini, terdapat 39 kasus COVID-19 secara akumulatif.
31 pasien sudah sembuh, 7 masih dalam perawatan, dan 1 dinyatakan meninggal dunia.
"Sampai saat ini, terdapat 384 OTG reaktif Rapid Test secara akumulatif," kata Dewi. (TRIBUNJOGJA.COM)