Gunungkidul
Gagal Berangkat Haji Tahun Ini, Warga Gunungkidul Hanya Pasrah
Ia terutama berharap persiapan manasik nantinya bisa kembali dilakukan secara tatap muka, agar nantinya pelaksanaan Haji jadi lebih lancar.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Ana Hazar (54), warga Dusun Sumberjo, Ngawu, Playen ini terdengar begitu tenang saat dihubungi lewat telepon pada Rabu (03/06/2020) ini.
Padahal, baru kemarin ia mendapat informasi yang kurang mengenakkan terkait pelaksanaan Haji 2020.
Kementerian Agama (Kemenag) RI mengeluarkan keputusan resmi tentang pembatalan keberangkatan Haji pada tahun ini.
Ana pun menjadi salah satu dari 405 calon jemaah Haji (calhaj) asal Gunungkidul yang juga gagal berangkat.
• 902 Calon Jemaah Haji Asal Bantul Gagal Berangkat Tahun 2020
"Kecewa wajar, apalagi suami saya yang sudah terlanjur semangat untuk berangkat tahun ini," tutur Ana saat dihubungi Tribun Jogja.
Rupanya tak sekali ini keberangkatan ibadah Haji Ana dan suaminya, Hazar Sofyan (58) harus tertunda.
Sebelumnya ia dijadwalkan berangkat pada 2019 lalu.
Namun karena ada kebijakan pengurangan kuota, keberangkatannya ditunda menjadi 2020.
Kali ini, keberangkatannya kembali tertunda gara-gara situasi pandemi COVID-19.
Meskipun demikian, Ana sudah merasa bahwa pelaksanaan ibadah Haji kali ini tertunda sejak jauh hari.
"Sejak Umrah dibatalkan, saya sudah merasa akan berdampak pada Haji juga. Persiapan yang saya lakukan pun langsung mandeg begitu ada info itu," jelas pegawai koperasi milik Kemenag Gunungkidul ini.
Ana bersama suaminya mendaftar untuk ibadah Haji sejak Oktober 2011 lalu.
Total biaya yang dikeluarkan untuk keduanya sebesar Rp 50 juta.
Pembayarannya pun sudah dilunasi begitu ia termasuk dalam daftar (calhaj) untuk keberangkatan 2019.
• Terimbas Pembatalan Keberangkatan Haji, Calon Jemaah Berharap Tak Ada Kenaikan Biaya Tahun Depan