Terimbas Pembatalan Keberangkatan Haji, Calon Jemaah Berharap Tak Ada Kenaikan Biaya Tahun Depan

Program haji khusus dipilihnya karena mempertimbangkan usia orang tua yang sudah lanjut.

“Kalau program reguler katanya harus menunggu sampai 20 tahun. Jadi memilih haji plus mengingat usia orang tua kami sudah usia lanjut,” ungkapnya.

Windarti mengungkapkan biaya haji kedua orang tuanya dikumpulkan dari patungan Windarti dan empat saudara kandungnya yang lain.

“Kami menabung dari lama, apalagi plus itu kan biayanya agak mahal. Anak-anaknya patungan lima bersaudara,” imbuhnya.

Namun demikian, Windarti dan kedua orang tuanya mengaku menerima dengan ikhlas keputusan dari pemerintah RI.

• Sultan Minta Calon Jemaah Haji DIY Maklum

• BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 2 Juni 2020, Pemda DIY Kembali Umumkan 0 Kasus Baru

“Mungkin ini terbaik dari Allah, ikhlas saja menerima. Semoga diberi waktu terbaik. Tahun depan sudah aman dan nyaman. Tahun depan sudah lebih plong,” katanya.

“Karena orang tua bilang was-was juga kalau berangkat tahun ini dengan kondisi seperti ini. Kurang tenang, kurang khusyuk ibadahnya,” sambung Windarti.

Dia mengatakan, melalui siaran langsung Kemenag, tahun depan pasti akan ada penyesuaian biaya haji apakah bertambah atau berkurang.

“Tapi belum tahu tahun depan bagaimana. Kita memohonnya jangan bertambah, kita sudah nabung jauh-jauh, harusnya bisa berangkat tahun ini dengan biaya sekian. Mohon kepada pemerintah kalau tahun depan paling nggak sama (biaya haji), tidak ditambah. Karena uang sudah disetor tapi belum dipakai,” paparnya.

Windarti menambahkan dirinya berharap pelaksanaan haji tahun depan bisa lebih baik lagi.

“Mungkin harus ditambah untuk protokol kesehatannya. Tahun depan mungkin masih ada trauma. Untuk calon jemaah lebih diperhatikan, mungkin ada tambahan pemeriksaan kesehatan agar nyaman saat beribadah,” pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)