Pekan Ini, Pemkot Yogyakarta Bakal Gelar Rapid Test Covid-19 Acak di Pasar-pasar Tradisional

Tujuan pelaksanaan rapid tes acak ini adalah untuk memastikan Kota Yogyakarta aman dari sebaran virus corona.

SHUTTERSTOCK
Rapid tes covid-19 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM. YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta bakal melakukan rapid tes acak pada pekan ini.

Sasaran pertama rapid tes acak ini adalah beberapa pasar tradisional yang ada di Kota Yogyakarta.

Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengatakan tujuan rapid tes acak adalah untuk memastikan Kota Yogyakarta aman dari sebaran virus corona.

Selain itu juga rapid test acak ini guna memastikan tidak ada klaster baru yang berkembang di masyarakat.

"Sifatnya seperti Indogrosir kemarin. Kita rapid tes dulu secara acak, kemudian baru kita tracing pengunjungnya. Saat ini kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta sangat landai, makanya kita ingin memastikan tidak ada kasus baru yang berkembang,"katanya kepada wartawan, Selasa (02/06/2020).

Untuk melaksanakan rapid tes di pasar tradisional, Pemkot Yogyakarta telah menyiapkan 250 rapid tes.

Dalam pelaksanaannya, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta akan berkoordinasi dengan lurah pasar.

"Sudah kita siapkan 250 rapid tes. Nanti kalau reaktif langsung swab,"terangnya.

Perusahaan China Klaim Temukan Vaksin Virus Corona yang Miliki Prosentase Efektif Hingga 99 Persen

Kronologi Dua Bayi yang Baru Lahir Positif Terpapar Virus Corona di Banjarbaru Kalsel

Ia berharap masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya rapid tes acak tersebut.

Sebab rapid tes acak bertujuan untuk melihat sebaran COVID-19 di tempat publik.

Selain pasar tradisional, rapid tes acak nantinya juga akan dilaksanakan di mal hingga kafe.

"Sudah dua minggu ini, bahkan tiga minggu ini tidak ada kasus baru yang masuk. Saat ini ada 13 PDP (pasien dalam pengawasan) dari klaster Indogrosir, gereja, dan luar kota. Dari 13, ada 11 PDP masih menunggu hasil swab, yang dua terkonfirmasi positif karena dari luar kota, sudah di rawat sejak 13 Mei lalu," bebernya.

"Makanya dengan rapid tes acak ini kita pastikan,apakah benar-benar tidak ada kasus, atau ada kasus yang tidak terdeteksi. Harapannya ya tidak ada kasus baru," sambungnya.

ILUSTRASI - Personel TRC melakukan Rapid test Rabtu (6/5/2020).
ILUSTRASI - Personel TRC melakukan Rapid test Rabtu (6/5/2020). (TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari)

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono, mendukung adanya rapid tes acak di pasar tradisional.

Menurut dia, pasar tradisional menjadi salah satu tempat publik yang memiliki potensi penularan COVID-19.

"Ini kan perintah dari ketua gugus tugas, kita menyiapkan saja. Yang jelas kami siap dan mendukung rapid tes acak ini. Saat ini semua tempat memiliki potensi penularan, tentu kita harus antisipasi," tambahnya. 

Angka Kesembuhan di DIY Capai 70 Persen

Grafik tingkat kesembuhan covid-19 di wilayah DIY terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.

Terkini, berdasarkan data dari gugus tugas penanganan covid-19 DIY, angka kesembuhan di wilayah ini menyentuh 70 persen.

Hingga Senin (1/6/2020) sore kemarin, total kumulatif kasus positif covid-19 di DIY tercatat sebanyak 237 pasien.

Sementara untuk pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 167 pasien.

Sedangkan jumlah pasien positif corona yang dinyatakan meninggal dunia berjumlah 8 orang.

Prosentase tingkat kesembuhan covid-19 di DIY
Prosentase tingkat kesembuhan covid-19 di DIY (tangkapan layar instagram humas Pemda DIY)

Melansir dari akun instagram Humas Pemda DIY, berdasarkan data  yang ada, terlihat grafik prosentase angka pasien sembuh di wilayah DIY mencapai 70 persen.

Hingga Senin (1/6/2020), Total pasien positif Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit tercatat sebanyak 62 orang.

Hal ini tentunya merupakan kabar dan perkembangan yang menggembirakan terait penanganan covid-19 di wilayah DIY.

Riwayat Perjalanan Luar Daerah

Pemda DIY sendiri sebelumnya mengumumkan adanya 1 kasus baru positif Covid-19 di DIY dari 179 sampel yang diperiksa di 3 laboratorium DIY.

Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, menjelaskan kasus baru tersebut tercatat sebagai kasus 239.

"Jumlah kasus positif Covid-19 di DIY hingga 1 Juni 2020 sebanyak 237 kasus. Kalau kasus 239 ini adalah laki-laki usia 38 tahun warga Bantul riwayat perjalanan dari Sukabumi," ungkapnya, Senin (1/6/2020).

Seberapa Efektifkah Penggunaan Pelindung Wajah untuk Cegah Corona? Ini Kata Pakar Kesehatan

Dapat Lampu Hijau dari Pemda DIY, Pantai Parangtritis Berpeluang Dibuka Kembali dalam Waktu Dekat

Berdasarkan data dua hari terakhir, penambahan kasus positif Covid-19 rata-rata adalah mereka yang memiliki riwayat perjalanan dari luar DIY.

Pada 31 Mei 2020 tercatat penambahan kasus baru sebanyak 3 kasus, 2 di antaranya memiliki riwayat perjalanan dari luar kota yakni kasus 236 dari Surabaya dan kasus 238 dari Jakarta.

Sementara untuk kasus 239 yang diumumkan pada hari ini memiliki riwayat perjalanan dari Sukabumi.

"Kalau yang dari Sukabumi infonya urusan pekerjaan, lalu yang Jakarta kemarin juga urusan pekerjaan. Kalau yang Jakarta itu, info yang bersangkutan ke Yogya bulan puasa kemarin, lalu akan ke Jakarta lagi dan periksa PCR hasil positif," urainya.

Tren Melandai

Selanjutnya, berbanding terbalik dengan kasus baru Covid-19 di DIY yang semakin melandai, kasus sembuh terus bertambah tiap harinya.

Pada 1 Juni 2020 total terdapat 6 kasus yang dinyatakan telah sembuh dengan 2 kali pemeriksaan lab yang menunjukkan hasil negatif.

Rincian penambahan pasien covid-19 yang dinyatakan sembuh, yakni :

- kasus 104 laki-laki usia 79 tahun warga Sleman

- kasus 156 laki-laki usia 25 tahun warga Bantul

- kasus 163 perempuan usia 48 tahun warga Kota Yogya

- kasus 223 perempuan usia 50 tahun warga Gunungkidul

- kasus 224 laki-laki usia 20 tahun warga Gunungkidul

- kasus 228 laki-laki usia 25 tahun warga Sleman.

Pemda DIY Ajak Asosiasi Dunia Usaha Rancang SOP New Normal

Sekda DIY Minta Kampus Tes Covid-19 Mahasiswa

Sementara untuk laporan konfirmasi kasus Covid-19 di DIY per 1 Juni 2020 adalah total PDP sebanyak 1.534 orang di mana 119 orang masih menjalani perawatan.

Berdasarkan hasil lab, 237 orang dinyatakan positif (167 orang sembuh, 8 orang meninggal dunia), 1.144 orang dinyatakan negatif, dan masih menunggu hasil lab sebanyak 153 orang (20 orang meninggal dunia).

Adapun untuk total ODP yang tersebar di seluruh DIY yakni berjumlah 6.665 orang.

(tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved