Rekam Jejak Kasus Polisi Pembunuh George Floyd, Sering Terlibat Kekerasan dan 10 Kali Diadukan

Sederet kasus pernah dilakukan dua oknum polisi pembunuh George Floyd. Berikut rekam jejak kasus dua polisi tersebut

Editor: Yoseph Hary W
DAVID HIMBERT/HANS LUCAS via REUTERS via kompas.com
Tangkapan layar yang menampilkan wajah Derek Chauvin saat menginjak leher George Floyd dengan lututnya, pada Rabu (27/5/2020) di Minneapolis, Amerika Serikat. Chauvin dikenal sebagai polisi bermasalah, yang sudah 10 kali menjadi subyek pengaduan. 

Mereka lalu menembaknya dan ia tewas seketika.

Polisi berdalih, itu dilakukan karena Reyes mengarahkan senapan ke arah mereka.

Kemudian dua tahun berselang, tepat setelah jam 2 dini hari Chauvin menanggapi panggilan 911 di daerah Phillips, Minneapolis, demikan yang diberitakan Pioneer Press.

Chauvin dan rekannya memasuki rumah pelapor dan berhadapan dengan Ira Latrell Toles, usai kekasihnya menelepon polisi.

Toles coba melarikan diri, tetapi "mereka menangkap dan coba melumpuhkannya," kata sebuah pernyataan polisi.

Laporan itu mengatakan, Toles "merebut salah satu senjata petugas", dan Chauvin menembaknya di dada.

Di awal 2008, Departemen Kepolisian memberi Chauvin medali atas keberaniannya menanggapi insiden dengan pria bersenjata, menurut pemberitaan Pioneer Press yang dilansir Insider.

Kemudian pada 2011, Chauvin terlibat dalam kasus penembakan oleh polisi yang ketiga.

Dia termasuk di antara lima polisi yang menanggapi laporan penembakan.

Leroy Martinez (23), seorang penduduk asli Alaska terlihat berlari dari lokasi kejadian dan para polisi mengejarnya, demikian laporan media setempat.

Polisi mengatakan, Martinez menodongkan pistol saat ia melarikan diri.

Terry Nutter salah satu polisi kemudian menembak Martinez.

Star Tribune memberitakan, seorang saksi mata membantah klaim polisi bahwa Martinez menodongkan senjata saat ia ditembak.

"Dia menembak bocah itu tanpa alasan," kata Delora kepada Star Tribune.

Perempuan itu menambahkan, Martinez telah menjatuhkan senjatanya dan mengangkat tangan, tetapi polisi justru menembaknya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved