Sleman

Pemkab Sleman Akan Lakukan Rapid Test ke Padagang Pasar Juni Mendatang

Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sleman, Shavitri Nurmala Dewi menjelaskan pasar yang dimaksud tidak hanya pasar yang dikelola oleh Pemkab tetapi juga

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
Shutterstock via kompas.com
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemkab Sleman akan melaksanakan rapid test di pasar tradisional pada bulan Juni mendatang.

Kegiatan tersebut akan menyasar 500 pedagang di 10 pasar tradisional.

Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sleman, Shavitri Nurmala Dewi menjelaskan pasar yang dimaksud tidak hanya pasar yang dikelola oleh Pemkab tetapi juga oleh Pemdes.

Mulai yang berada di Kecamatan Gamping, Mlati, Depok, Ngaglik, Godean dan Prambanan.

Penentuan pasar berdasarkan tingginya aktivitas di sana yang menyebabkan kerumunan.

Selain itu, kriteria lain adalah lokasi pasar berada di wilayah atau kecamatan yang memiliki pasien positif Covid-19.

Bulan Depan, Pemkab Sleman Bakal Gelar Rapid Test di Sejumlah Pasar Tradisional

"Rapid test bagi pedagang pasar tradisional ini kami gelar agar tidak muncul klaster baru dari pasar. Meskipun selama ini kami sudah menghimbau agar pedagang pasar mengikuti protokol kesehatan," ujar perempuan yang akrab disapa Evie ini, Kamis (28/5/2020).

Lebih lanjut ia menjelaskan, tidak semua pedagang akan mendapatkan rapid test.

Masing-masing pasar akan diambil 50 pedagang untuk sampel.

Mereka yang mendapatkan rapid test adalah pedagang yang banyak dikunjungi pembeli dan pedagang yang selama ini tidak mengindahkan protokol kesehatan.

Misalnya tidak menggunakan masker, ini menjadi sasaran rapid test.

"Sebelumnya kami sudah mengamati kondisi masing-masing pasar tradisional termasuk para pedagang. Mereka yang mengikuti rapid test yang dinilai paling rawan, paling banyak dikunjungi pembeli atau tidak mematuhi protokol kesehatan," ujarnya.

Permintaan Surat Keterangan Bebas Covid-19 di Sleman Meningkat

Sementara untuk pelaksanaan rapid test bisa dilakukan di pasar atau di Puskesmas terdekat.

Hal itu dilakukan karena tidak semua pasar tradisional memiliki tempat yang representatif untuk menggelar kegiatan rapid test.

"Petugas medisnya kan harus menggunakan APD dan ini membutuhkan ruang yang representatif. Nanti akan ditentukan lokasi kegiatan rapid test apakah di pasar atau di Puskesmas," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved