VIRAL Data Jutaan DPT Disebarluaskan di Forum Hacker, Ini Rincian Data yang Bocor

Data kependudukan tersebut tersedia dalam bentuk PDF yang sudah disortir berdasarkan TPS (Tempat Pemungutan Suara)

Editor: Muhammad Fatoni
CSO via tribunnews
Ilustrasi hacker 

TRIBUNJOGJA.COM - Beredar kabar viral seputar jutaan data kependudukan Indonesia yang bocor dan disebarluakan melalui komunitas hacker di jagat maya.

Bahkan, dikabarkan pula jutaan data penduduk Indonesia tersebut diperjualbelikan di forum tersebut. 

Jumlah data yang diungkap saat ini sekitar 2,3 juta.

Namun, hacker mengklaim memiliki 200 juta data lagi yang siap untuk dibagikan di forum tersebut.

Industri Pariwisata DIY Godok Persiapan Normal Baru

UPDATE Virus Corona di Seluruh Dunia 21 Mei 2020, Daftar Terkini 20 Negara dengan Kasus Tertinggi

Pendiri komunitas Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, membenarkan bahwa ada 2,3 juta data yang dibagikan hacker.

Data kependudukan tersebut adalah data dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2014, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Untuk data penduduk yang bocor, yang baru dirilis adalah data 2,3 juta penduduk DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Di antaranya adalah kota/kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Kota, Pulonprogo & Sleman," ungkap Teguh melalui kicauan di akun Twitter-nya (@secgron).

Data pribadi yang bocor mencakup sejumlah informasi seperti nama lengkap, nomor Kartu Keluarga (KK), Nomor Induk Kependudukan (NIK), tempat & tanggal lahir, usia, jenis kelamin, status perkawinan, dan alamat lengkap penduduk.

Data kependudukan tersebut tersedia dalam bentuk PDF yang sudah disortir berdasarkan TPS (Tempat Pemungutan Suara).

Data TPS yang dibagikan diantaranya mencakup wilayah Pondok Rejo, Tambak Rejo, Sumber Rejo, Lumbung Rejo, Moro Rejo, Margo Rejo, Merdiko Rejo, dan Banyu Rejo.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri membantah klaim hacker yang memiliki 200 juta data DPT.

Komisioner KPU, Viryan Aziz menegaskan bahwa jumlah data DPT Pemilu tahun 2014 tidak sampai 200 juta, melainkan hanya 190 Juta.

Tak Bisa Mudik? Tetap Kompak Bersilaturahim, walau Berjarak

FK UGM Pastikan Wisma Wanagama Siap Digunakan untuk Lokasi Karantina

Kendati begitu, Viryan mengatakan bahwa data tersebut bersifat terbuka untuk memenuhi kebutuhan publik dan sudah sesuai dengan regulasi.

"Data tersebut adalah softfile DPT Pemilu 2014. Softfile data KPU itu berbentuk format PDF dan dikeluarkan sesuai regulasi untuk memenuhi kebutuhan publik bersifat terbuka," jelas Viryan saat dihubungi KompasTekno, Jumat (22/5/2020).

Viryan menambahkan bahwa tim KPU tengah menyelidiki unggahan dari hacker tersebut yang memperlihatkan meta data tanggal 15 November 2013 lalu itu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved