Menguak Teka-teki Asal Mula Virus Corona dan Kenapa Penyebarannya Sangat Cepat

Misteri tentang asal muasal virus corona akhirnya perlahan mulai terkuak, kini para peneliti sudah temukan fakta baru.

Editor: Joko Widiyarso
covid19.go.id
Virus Corona 

Saat virus mudah menempel ke sel manusia, ini memungkinkan virus corona SARS-CoV-2 memiliki kemampuan menginfeksi dengan lebih baik dan mampu menyebar lebih cepat.

Dikutip dari Kompas.com, virus corona baru SARS-CoV-2 menempel pada sel manusia melalui apa yang disebut spike protein.

Ketike spike protein menempel atau terikat pada reseptor sel manusia - protein pada permukaan sel.

Itu yang berfungsi sebagai pintu masuk sel -membran virus akan bergabung dengan sel manusia.

Gambar mikroskop elektron pemindai menunjukkan virus corona Wuhan atau COVID-19 (kuning) di antara sel manusia.
Gambar mikroskop elektron pemindai menunjukkan virus corona Wuhan atau COVID-19 (kuning) di antara sel manusia. (Kompas.com)

Hal ini memungkinkan genom virus untuk masuk ke dalam sel manusia.

Semua jenis virus corona, termasuk yang menyebabkan penyakit SARS dan MERS, menempel pada sel manusia melalui spike protein.

Namun, setiap jenis virus corona memiliki struktur spike protein yang berbeda.

Pada Februari 2020, sekelompok peneliti dari Universitas Texas di Austin dan National Institutes of Health memetakan struktur molekul spike protein pada virus corona baru SARS-CoV-2.

Terbaru, sekelompok peneliti lain dari University of Minnesota mengeksplorasi lebih lanjut spike protein virus corona baru dan keterikatannya dengan reseptor sel manusia menggunakan sinar-X.

Tujuan mereka adalah untuk memahami mengapa spike protein virus corona baru sangat ahli dalam menginfeksi sel manusia dibanding dengan virus corona lain, terutama virus SARS-CoV.

Seperti SARS

Baik SARS-CoV (penyebab wabah SARS pada 2003) dan SARS-CoV-2 (virus corona penyebab pandemi Covid-19 saat ini), mengikat reseptor manusia yang sama, yang dikenal sebagai ACE2.

Coronavirus secara ilmiah disebut SARS-CoV-2 dapat menempel pada reseptor ACE-2
Coronavirus secara ilmiah disebut SARS-CoV-2 dapat menempel pada reseptor ACE-2 (dailymail.co.uk)

Menurut penelitian terbaru yang dilakukan tim dari Universitas Minnesota menemukan mutasi genetik membuat spike protein pada SARS-CoV-2 mengembangkan ridge atau "daerah khusus" molekuler yang lebih rapat.

Struktur yang lebih padat dan adanya beberapa perbedaan kecil memungkinkan SARS-CoV-2 menempel lebih kuat pada reseptor ACE2 manusia.

Hal ini pada akhirnya membuat virus ini dapat menginfeksi manusia dengan lebih mudah dan mampu menyebar lebih cepat dibanding virus corona yang menyebabkan SARS.

"Secara umum, dengan mempelajari struktur dari protein paling penting dalam virus."

"Kami dapat merancang obat dan memblokir aktivitas mereka, seperti mengacaukan radar mereka," ucap Fang Li.

Fang Li merupakan seorang profesor di Departemen Ilmu Hewan dan Biomedis di University of Minnesota.

Dengan mempelajari secara spesifik virus ini dan bagaimana ia melekat pada sel manusia.

Para peneliti juga memperoleh beberapa wawasan tentang bagaimana virus itu dapat menular dari hewan ke manusia.

Mereka menemukan virus corona pada kelelawar juga berikatan dengan reseptor ACE2, tetapi buruk.

Beberapa mutasi bisa meningkatkan kemampuan virus kelelawar untuk menempel pada reseptor manusia, memungkinkan lompatan ke manusia.

Para peneliti juga menganalisis struktur spike protein pada trenggiling, yang bisa menjadi inang antara kelelawar dan manusia.

Mereka menemukan salah satu virus corona pada trenggiling berpotensi mengikat reseptor manusia.

Ini mendukung gagasan bahwa trenggiling adalah inang perantara virus.

"Tetapi hipotesis itu perlu diverifikasi secara eksperimental," tulis ahli dalam penelitian tersebut.

Sumber: TribunnewsWiki
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved