Update Corona di DI Yogyakarta

Komisi B DPRD Sarankan Pakai Dana Istimewa untuk Tambahan Anggaran Pemulihan UMKM di DIY

Pemda DIY telah menyiapkan anggaran Rp3,55 miliar melalui Gugus Tugas penanganan Covid-19 bidang Ekonomi.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Gaya Lufityanti
Ist
Logo Pemda DIY 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah (Pemda) DIY telah menyiapkan anggaran Rp3,55 miliar melalui Gugus Tugas penanganan Covid-19 bidang Ekonomi.

Anggaran tersebut untuk pemulihan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ada di DIY.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi belum lama ini.

Nantinya anggaran tersebut sebagai stimulus atau pemberian modal bagi 2.300 pelaku UMKM dan UKM yang rawan rentan akibat Covid-19

Data pelaku UMKM di DIY sampai hari ini totalnya sebanyak 4.200.

Penyaluran Bantuan Sosial Pemda DIY di Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Gunungkidul

Sementara yang sudah terdata dan layak mendapat stimulus sebanyak 2.300 pelaku UMKM.

"Tiap kondisi UMKM akan berbeda, anggaran pastinya untuk peminjaman modal belum pasti. Tapi yang jelas kami menyiapkan Rp3,55 miliar untuk mencover semuanya," katanya, Rabu (20/5/2020) kemarin.

Selain stimulus dari Pemda DIY, para pelaku UMKM juga akan mendapat relaksasi beberapa program subsidi bagi para debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari pemerintah pusat.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi lagi pelaku keringanan subsidi pembayaran bunga diantaranya.

Pertama, debitur UMKM dengan nilai kredit maksimal Rp10 miliar, dibitur dengan kolektabilitas lancar sebelum adanya Covid-19, memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) tidak termasuk daftar hitam OJK, dan mengalami kesulitan keungan dampak Covid-19.

Sampai saat ini, Siwi masih belum memprediksi kapan pelaku UMKM akan kembali stabil dan ekonomi masyarakat akan kembali pulih.

BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 21 Mei 2020, 2 Nakes RSUP Dr Sardjito Dinyatakan Positif

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi B DPRD DIY, Yuni Satia Rahayu mengatakan, pemulihan UMKM sangat diperlukan lantaran perputaran uang yang masuk di DIY terbesar dari sektor UMKM dan pariwisata.

Ia memberikan estimasi, jika perhari wisatawan lokal di DIY mencapai 1,5 juta serta wisatawan luar negeri 1,9 juta. Bisa dipastikan okupansi hotel bisa mencapai 33,40 persen.

Sementara 42,45 persen diantaranya jass transportasi.

Dan sisanya merupakan konsumsi oleh-oleh dari UMKM dan juga kuliner.

"Namun pelaku umkm bukan hanya dari situ saja. Ada juga mereka yang menyesuaikan permintaan hotel. Misalnya kebutuhan snack dan lainnya. Itu kan dari UMKM juga. Grosir oleh-oleh dan yang lainnya, kan dari UMKM. Kalau kunjungan wisata ramai, tentu dampaknya akan kepada pelaku UMKM," katanya, Kamis (21/5/2020).

Saat disinggung sektor mana yang harus disentuh terlebih dahulu, Politisi PDIP ini menganggap semua sektor harus digerakkan.

Pemda DIY Siapkan Rp3,55 Miliar untuk Pulihkan Sektor UMKM

Misalnya Juni nanti Hotel di DIY sudah mulai beroperasi, mereka wajib berdayakan pelaku UMKM dengan memesan snack atau pun kebutuhan lainnya.

Bahkan, lanjut dia, perlu dilakukannya kerja sama dalam memunculkan ide dan promo yang menarik antar berbagai sektor.

Mulai dari pemenuhan kebutuhan terkecil misalnya bantuan bagi desa wisata dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis)

"Pendataan harus benar-benar valid dan tepat sasaran. Jangan sampai malah bantuan tidak tepat sasaran. Untuk relaksasi juga, laporan kami banyak yang mengadu ke kami kalau penangguhan angsuran Driver Ojol tidak berjalan sepenuhnya," imbuhnya.

Ia mewanti-wanti supaya hal serupa tidak terjadi pada stimulus para pelaku UMKM. Pasalnya, Yuni menganggap UMKM merupakan roda penggerak ekonomi di DIY.

Lebih lanjut, mantan Wakil Bupati Sleman tersebut mengungkapkan jika Eksekutif harus membuat planing dan indikator.

Gofood Ringankan Biaya Operasional UMKM untuk Hadapi Covid-19

Nantinya jika anggaran Rp3,55 miliar tersebut disalurkan, harus ada transparansi dan capaian manfaat bagi pelaku UMKM.

Selain itu, pendampingan dari dinas terkait juga wajib dilakukan secara terarah. Ia mengaku dalam hal ini, komisi B belum dilibatkan dalam upaya percepatan pemulihan sektor ekonomi.

Yuni mengusulkan, apabila anggaran dari Gugus Tugas Covid-19 DIY bidang ekonomi tidak cukup untuk mengcover pemulihan UMKM, pihaknya menyarankan supaya Pemda DIY memaksimalkan anggaran Dana Istimewa yang ada.

Karena Yuni pesimis jika anggaran Rp3,55 miliar mampu memenuhi modal darurat bagi para pelaku UMKM di DIY.

"Tahun ini kan ada Rp 1,2 triliun. Ya itu dimanfaatkan, coba dimaksimalkan. Untuk penanganan Covid-19 ini. Termasuk pemulihannya," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved