Yogyakarta
Ini Antisipasi BPBD DIY Hadapi Kemungkinan Terburuk Kemarau Mendatang
Menurutnya, sudah termasuk terlambat jika menyiapkan penanganan musim kemarau di saat pancaroba seperti sekarang ini.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Miftahul Huda
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Menjelang musim kemarau yang diperkirakan masuk pada Mei di DIY ini, rupanya cukup terlambat untuk dipersiapkan antisipasi terburuknya.
Hal itu diakui Manajer Pusat Pengenalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Danang Samsuriza.
Menurutnya, sudah termasuk terlambat jika menyiapkan penanganan musim kemarau di saat pancaroba seperti sekarang ini.
Karena menurutnya, Juni nanti sudah dipastikan akan masuk kemarau.
Ia mengakui, sebelumnya prediksi BMKG musim kemarau akan jatuh pada Mei ini.
• VIRAL, Video Pria Menangis di Pinggir Jalan Sambil Jual Blender Gara-gara Tak Punya Uang untuk Makan
Namun, rupanya telah terjadi anomali cuaca yang berakibat mundurnya musim kemarau.
Ia mengakui, untuk saat ini BPBD DIY memang minim persiapan.
Harusnya, saat musim hujan kemarin, pihaknya sudah harus memantau kesiapan penampungan air.
"Seperti embung, serta sungai-sungai yang berpotensi kekeringan saat musim kemarau," katanya, Kamis (21/5/2020)
BPBD memang terfokus pada penanganan Covid-19.
Sehingga persiapan hal-hal mendesak untuk penanganan musim kemarau pun tidak dilakukan.
• Kemenparekraf Bagikan 10.000 Masker Kain untuk Menekan Penyebaran Covid-19
Meski begitu, beberapa antisipasi terburuk, mereka dapat melakukan pengeboran sumur sedalam 80 meter.
Untuk mencari titik air mengalir yang bisa dimanfaatkan warga di beberapa Kabupaten misalnya Kulon Progo dan Gunungkidul.
"Itu kemungkinan terburuknya, ya mudah-mudahan tidak ada kendala di musim kemarau yang berbarengan dengan Covid-19 ini," urainya.
Ia meminta warga DIY selalu waspada dengan perubahan cuaca yang terjadi.
Mereka juga masih menyiapkan skema untuk mengaliri lahan sawah saat musim kemarau.(TRIBUNJOGJA.COM)