Kulon Progo
Rapid Test Massal Hari Kedua di Kulon Progo Diisi dengan Tangisan Seorang Pedagang
Bukannya takut akan jarum suntik yang digunakan untuk mengambil darahnya, namun ternyata dirinya takut dengan hasil tes yang akan diketahuinya.
Penulis: Andreas Desca | Editor: Ari Nugroho
Sementara itu ternyata rasa takut yang sama juga dirasakan oleh seorang pedagang pasar lainnya yakni ES.
Dia mengaku selalu was-was saat berjualan atau beraktivitas selama pandemi Covid-19.
"Ya seneng bisa dikasih tes gratis kalau bayar sendiri kan mahal, tapi juga takut kalau positif nanti dijauhi sama orang-orang," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa selama ini interaksi yang dilakukannya di luar rumah hanya berjualan di pasar saja.
Tak bisa dipungkiri ia juga merasakan dilema diantara harus tetap membuka toko atau memilih tutup.
Pasalnya, berdagang merupakan sumber pemasukan utamanya bagi keluarga.
"Pengen tutup tapi kalau tutup ngga punya uang, kalau buka ya beresiko juga karena berinteraksi sama orang banyak. Dilema pokoknya mas," ungkapnya.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Kulon Progo memutuskan untuk melaksanakan Rapid test masal yang dilaksanakan sejak Selasa (19/5/2020) hingga Rabu (20/5/2020).
Pada kesempatan ini pedagang di pasar tradisional, karyawan swalayan dan pengunjung menjadi target utama. (TRIBUNJOGJA.COM)