Sains
Para Pakar WHO Peringatkan Gejala Baru Virus Corona
Studi kasus lain telah menggambarkan ensefalitis Covid-19 yang parah (peradangan dan pembengkakan otak) dan stroke pada orang muda yang sehat dengan g
Di sisi lain, para peneliti juga melaporkan ada sejumlah pasien yang mengalami gejala neurologis.
Dikutip dari The Conversation Jumat (24/4/2020), beberapa penelitian melaporkan bahwa lebih dari sepertiga pasien menunjukkan gejala neurologis.
Dalam sebagian besar kasus, Covid-19 adalah infeksi pernapasan yang menyebabkan demam, sakit, kelelahan, sakit tenggorokan, batuk dan, dalam kasus yang lebih parah, sesak napas dan gangguan pernapasan.
Namun, kini tampaknya adanya gejala neurologis akan masuk dalam daftar baru gejala virus corona lainnya.
Beberapa penelitian terbaru telah mengidentifikasi adanya gejala neurologis pada kasus Covid-19.
• Terkonfirmasi 6 Kasus Baru Positif Virus Corona dari Tiga Klub, Begini Kelanjutan Liga Inggris
Mereka membahas mengenai gejala diamati pada individu.
Beberapa laporan menggambarkan pasien Covid-19 yang menderita sindrom Guillain-Barré.
Sindrom Guillain-Barré adalah gangguan neurologis di mana sistem kekebalan tubuh merespons infeksi dan akhirnya menyerang sel-sel saraf yang salah, mengakibatkan kelemahan otot dan akhirnya lumpuh.
Studi kasus lain telah menggambarkan ensefalitis Covid-19 yang parah (peradangan dan pembengkakan otak) dan stroke pada orang muda yang sehat dengan gejala Covid-19 yang ringan.
Sementara itu, China dan Perancis juga telah menyelidiki prevalensi gangguan neurologis pada pasien Covid-19.
Penelitian ini menunjukkan, sebanyak 36 persen pasien memiliki gejala neurologis.
Banyak dari gejala ini ringan dan termasuk hal-hal seperti sakit kepala atau pusing yang dapat disebabkan oleh respons imun yang kuat.
Gejala lain yang lebih spesifik dan parah juga terlihat dan termasuk hilangnya bau atau rasa, kelemahan otot, stroke, kejang dan halusinasi.
Gejala-gejala ini terlihat lebih sering pada kasus virus corona yang parah, dengan perkiraan mulai dari 46 persen hingga 84 persen dari kasus yang parah menunjukkan gejala neurologis.
• Ahli: Virus Corona Tak Akan Hilang Meski Ada Vaksin, Ini Penjelasannya
Perubahan dalam kesadaran, seperti disorientasi, kurang perhatian dan gangguan pergerakan, juga terlihat pada kasus yang parah dan ditemukan bertahan setelah pemulihan.