Kisah Anak Hilang Bertemu Keluarga Setelah 32 Tahun, Ahli Gunakan Teknologi Ini untuk Memastikan

Teknologi memang mampu membantu hidup manusia menjadi lebih mudah. Baru-baru ini, di China, ada seorang anak laki-laki yang bisa bertemu dengan orangt

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Iwan Al Khasni
english.alarabiya
Dengan Bantuan Teknologi Pendeteksi Wajah, Anak Hilang Bisa Bertemu Keluarga Setelah 32 Tahun 

Tahun 1999, Li muncul di beberapa program televisi di China untuk meningkatkan kesadaran orang-orang berkaitan dengan anak-anak yang hilang di dalam negeri.

Ia berharap anaknya mungkin menonton programmnya itu suatu waktu.

Pada 2007, Li menjadi sukarelawan di sebuah platform non-pemerintah utama berjudul ‘Baby Come Home’ yang melacak anak-anak yang diculik dan telah membantu lebih dari 20 keluarga menemukan anak-anak mereka yang hilang.

Momen emosional saat seorang ibu dari Cina berusia 60 tahun bertemu kembali dengan putranya berusia 34 tahun. Sang putra diculik ketika masih balita setelah menghabiskan lebih dari tiga dekade mencarinya.
Momen emosional saat seorang ibu dari Cina berusia 60 tahun bertemu kembali dengan putranya berusia 34 tahun. Sang putra diculik ketika masih balita setelah menghabiskan lebih dari tiga dekade mencarinya. (SCMP)

“Karena pada waktu itu saya telah mencari putra saya selama lebih dari dua dekade, saya tahu betapa sulitnya itu. Saya juga bertanya-tanya apakah seseorang dapat memberikan bantuan yang sama kepada putra saya untuk menemukan keluarganya, ”kata Li kepada South China Morning Post pada bulan Januari.

Selama pencariannya yang panjang, dia mengikuti 300 kemungkinan petunjuk untuk melihat apakah mereka adalah putranya yang hilang, tetapi dalam setiap kasus tidak ditemukan kecocokan.

Polisi mengatakan bulan lalu mereka menemukan Gu telah dijual kepada pasangan yang tidak memiliki anak seharga 6.000 yuan (USD 845 dalam bentuk uang hari ini).

Belum ada informasi lebih lanjut tentang orang tua angkatnya dan penculikan itu masih dalam penyelidikan.

Mao Yin (tengah) bersama orangtua kandungnya, Mao Zhenjing (kiri) dan Li Jingzhi (kanan). Mereka dipertemukan lagi setelah 32 tahun, setelah Mao Yin diculik pada 1988.
Mao Yin (tengah) bersama orangtua kandungnya, Mao Zhenjing (kiri) dan Li Jingzhi (kanan). Mereka dipertemukan lagi setelah 32 tahun, setelah Mao Yin diculik pada 1988. (CCTV via BBC)

Namun, Gu dibesarkan di provinsi tetangga Sichuan dan kuliah di universitas sebelum mendirikan bisnis desain interior.

Pada tahun 2009, Kementerian Keamanan Publik China membuat basis data DNA untuk memerangi perdagangan manusia di Tiongkok.

Menurut pejabat, lebih dari 6.300 anak yang hilang telah ditemukan melalui database sejak saat itu.

Kemudian pada tahun 2016, kementerian meluncurkan ‘Reunion’, sebuah sistem pelacakan online, dan itu membantu menemukan 4.385 dari 4.467 anak yang dilaporkan hilang, menurut Gong Zhiyong, wakil direktur Biro Investigasi Kriminal Kementerian Keamanan Publik.

( Tribunjogja.com | Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved