Update Corona di DI Yogyakarta

Pemkab Sleman Lakukan RDT Massal Tahap Dua, Sebanyak 18 Orang Dinyatakan Reaktif

RDT tahap kedua ditujukan bagi masyarakat yang berbelanja di Supermarket Indogrosir pada periode 19 April hingga 4 Mei 2020.

Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi Humas Pemkab Sleman
Pemkab Sleman gelar RDT massal tahap kedua hari pertama, Selasa (19/5/2020) di GOR Pangukan. 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar Rapid Diagnostic Test (RDT) tahap kedua bagi masyarakat yang berbelanja di Supermarket Indogrosir pada periode 19 April hingga 4 Mei 2020.

Proses RDT yang kembali dilakukan di Gedung Olah Raga (GOR) Pangukan, Tridadi Sleman ini diadakan khusus untuk masyarakat yang telah mengikuti rangkaian RDT tahap pertama, namun memiliki hasil non-reaktif.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo saat ditemui di lokasi RDT menjelaskan RDT tahap kedua juga dilakukan selama tiga hari.

Yang pertama pada Selasa  (19/5/2020), Rabu (20/5/2020), dan kemudian dilanjutkan lagi minggu depan pada hari Rabu (27/5/2020).

Pemkab Sleman Lakukan RDT Massal ke ASN

"Hari ketiga diundur pada tanggal 27 Mei, setelah Lebaran dan akan digabung dengan rapid test ASN tahap dua," ujarnya.

Joko menyatakan, bahwa total pengunjung warga Sleman yang melakukan rapid test tahap pertama berjumlah 1.227 peserta dan yang dinyatakan reaktif pada RDT tahap pertama ada 52 orang.

Sedangkan dalam RDT tahap kedua, pada Selasa (19/5/2020) diikuti oleh 348 peserta dengan hasil reaktif sebanyak 18 orang. 

Bagi yang reaktif akan difasilitasi petugas puskesmas yang mewilayahi, untuk diantar ke pusat karantina kesehatan Asrama Haji.

Sebelumnya, dari hasil SWAB ke karyawan, sejauh ini ada 35 orang yang dinyatakan positif, termasuk pasien kasus 79.

Jumlah tersebut dari karyawan yang tersebar di Sleman maupun kab/kota lainnya di DIY.

BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 19 Mei 2020, Positif Bertambah 6 Kasus

Bagi mereka yang dinyatakan positif, maka dipindah ke RS sesuai domisili untuk penanganan lebih lanjut.

Joko menjelaskan, bahwa RS Sleman berkapasitas 117 bed dan masih bisa menampung pasien positif dari klaster Indogrosir.

Adapun klaster Indogrosir ini muncul setelah diketahui pasien kasus 79 merupakan karyawan supermarket tersebut.

Maka dari itu, pemerintah mulai melakukan rapid test massal kepada seluruh karyawan dan pengunjung supermarket.

Saat disinggung bagaimana pasien kasus 79 dapat tertular Covid-19, Joko masih belum mengetahui perihal tersebut.

Asrama Haji Yogyakarta Dijadikan RS Darurat untuk Pengunjung Indogrosir Reaktif

"Sebetulnya karyawan positif 79 belum diketahui tertular dari mana. Pihak manajemen punya keyakinan tertular dari pengunjung. Dengan adanya 34 karyawan lain yang positif, maka bisa jadi penularannya antar karyawan," ujarnya.  

"Kontak antar karyawan erat sekali, misalnya ketika makan bersama dan tidak masker kemungkinan terjadi penularannya," imbuhnya.

Sementara itu, Gunanto selaku Koordinator Lapangan RDT tahap kedua menambahkan bahwa masyarakat yang tetap berstatus non reaktif pasca RDT tahap kedua ini, dapat memperoleh bukti tertulis secara langsung yang nantinya akan disiapkan melalui sistem dalam jaringan (daring).

"Demi kenyamanan bersama, bagi masyarakat yang membutuhkan, nanti kita akan siapkan, agar masyarakat dapat memperoleh secara langsung bukti tertulis bahwa telah melaksanakan RDT dengan hasil non reaktif. Namun baru berlaku setelah mendapatkan legitimasi atau cap dari puskesmas terdekat, nanti kita akan koordinasikan dengan puskesmas,” jelas Gunanto. (TRIBUNJOGJA.COM

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved