Update Corona di DI Yogyakarta
Ibu Pantau Perkembangan Bayi Selama Pandemi Agar Tidak Stunting
Dengan adanya physical distancing, maka Dinkes Sleman memberdayakan ibu agar bisa melakukan pemantauan secara mandiri di rumah.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman terus memantau kesehatan balita di tengah pandemi Covid-19 agar tidak mengalami stunting.
Adapun angka stunting atau gangguan pertumbuhan karena masalah gizi kronis di Kabupaten Sleman telah mengalami penurunan sejak 2017.
Dengan adanya physical distancing, maka Dinkes Sleman memberdayakan ibu agar bisa melakukan pemantauan secara mandiri di rumah.
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Sleman dr Wisnu Murti Yani, menjelaskan bahwa pemerintah menunda pelayanan posyandu selama pandemi Covid-19.
• Ternyata, Stunting Tak Sama dengan Kerdil
Namun demikian, pemantauan perkembangan tetap dilakukan secara mandiri oleh ibu, kemudian dilaporkan ke kader Posyandu.
Ia menjelaskan, pemantauan mandiri ini tetap berpedoman pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Perkembangan anak seperti tinggi dan berat badan dapat ditandai pada grafik di buku KIA.
Dari data tersebut, maka dapat diketahui apakah anak tersebut mengalami stunting atau tidak.
"Tapi jika dalam kurun waktu dua bulan harapannya tidak ada anak yang mengalami stunting. Karena stunting itu suatu proses kekurangan gizi yang kronis dalam jangka waktu lama. Dalam satu tahun nanti baru kelihatan ada anak stunting atau tidak," jelasnya.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 17 Mei 2020, Positif Covid-19 di DIY Bertambah 5 Kasus
Namun demikian, ia mengungkapkan bahwa ada kendala dalam pemantauan perkembangan secara mandiri.
Kendala itu seperti masih adanya tingkat pendidikan ibu yang rendah dan tidak bisa mengoperasikan handphone, sehingga tidak bisa melaporkan ke kader Posyandu.
Maka dari itu, bagi bayi atau balita yang bermasalah akan dijadwalkan pertemuan dengan tetap memenuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Ia berharap, dengan adanya program ini, maka tidak akan ada penambahan angka stunting ke depannya.
"Adanya posyandu bayangan ini bertujuan untuk memantau perkembangan anak saat pandemi Covid-19," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu ia juga mengungkapkan, angka stunting di Kabupaten Sleman pada tahun 2017 sebesar 11,08%.
• Capai 18,2 Persen, Stunting Masih Jadi Masalah di Gunungkidul