Update Corona di DI Yogyakarta

Covid-19, Contoh Terbaik Proses Evolusi dalam Sejarah Hidup Manusia dan Lingkungannya

Penyakit yang disebabkan virus Corona, atau popular disebut Covid-19, jadi contoh terbaik bagaimana evolusi dalam kehidupan manusia itu terjadi.

Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Gaya Lufityanti
covid19.go.id
Virus Corona 

“Lawan dan memusnahkannya? Tentu tak semudah itu kita melawannya. Alam memiliki mekanismenya. Jadi? Ya seperti dalam evolusi, mungkin kita ko-eksis, hidup berdampingan dengan nyaman, karena semua ingin eksis,” kata murid an pernah jadi asisten Prof Dr T Jacob ini.

Terkait soal lain, menyangkut  kelangsungan evolusi dan keberhasilan hidup spesies manusia, Rusyad menjelaskan, sampai saat ini memang meninggalkan beberapa risiko.

Perubahan diet manusia dari berkecenderungan diet nabati (folivora dan frugifora) ke makin meningkatnya diet hewani, dari herbivora ke makin pemakan daging, yakni kecenderungan omnivora makin carnivore, disinyalir memicu meningkatnya kapasitas/ volume otak dan kecerdasan.

Kecerdasan manusia yang diwarisi dari para leluhur saat ini harus ditebus dengan makin meningkatnya risiko penyakit cardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah).

“Kita mewarisi pola diet leluhur kita yangg tak bisa menjauhi daging,” paparnya. Seperti risiko penyakit cardiovaskuler, menurut Rusyad, manusia modern juga menerima warisan patologi vertebra dan coxae/pelvis (punggung dan panggul).

Indikasi paling umum adalah encok. Risiko ini diterima manusia modern karena tubuhnya makin bipedal.

Hewan menurutnya tidak mengalami ini, karena beban tubuhnya terbagi merata secara horisontal yang ditopang empat ekstremitasnya (awam menyebut berkaki empat).

Manusia yangg bipedal membebankan bobot tubuhnya pada coxae/pelvis (panggul) dan dua ekstremitasnya pada sumbuh tengah tubuh.

Memusatnya beban itu disebut Rusyad biang dari kumatnya encok.

“Makin tua makin encoken. Aduh dik, encokku kumat!" kata Rusyad menirukan iklan radio yang dulu begitu populer. Efek lain adalah terkait proses kehamilan dan persalinan bagi perempuan.

Coxae/pelvis manusia (perempuan) makin membundar, pendek dan melebar.

UGM Kembangkan Alat Sterilisasi Masker N95 dengan Gelombang Sinar UV-C

Kondisi ini berakibat pada persalinan yg makin prematur.

Bayi-bayi manusia kini menurut Rusyad lahir lebih cepat daripada bayi-bayi leluhurnya.

“Sekitar usia kehamilan 9 bulan sudah pingin keluar dari rumah awalnya. Tak kerasan berlama-lama dalam rahim. Karena lahir lebih cepat, jadi bersifat premature, maka bayi-bayi manusia sangat rentan,” katanya.

Kondisi ini memerlukan perawatan dan pengasuhan sangat panjang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved