Update Corona di DI Yogyakarta
Tenaga Paramedis Positif Covid-19, Puskesmas Kasihan II Tutup Selama Dua Hari
Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul menutup sementara layanan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) Kasihan II selama dua hari. Terhitung mulai hari J
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul menutup sementara layanan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) Kasihan II selama dua hari. Terhitung mulai hari Jumat dan Sabtu, tanggal 15 -16 Mei 2020.
Penutup sementara layanan kesehatan itu karena akan dilakukan sterilisasi, pasca sebelumnya ditemukan satu tenaga paramedis di Puskemas tersebut yang dinyatakan positif terinfeksi virus SARS-CoV-2 penyebab covid.
Juru Bicara Percepatan Penanganan Penularan Covid-19 Bantul, dr Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan, sterilisasi merupakan kegiatan rutin yang biasa dilakukan diseluruh Puskemas bahkan kantor Dinas Kesehatan juga rutin dilakukan sterilisasi.
Tujuannya agar aman sebagai pusat pelayanan masyarakat.
Proses sterilisasi, kata dia, membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga biasanya dilaksanakan diakhir pekan.
Karena setelah proses penyemprotan disinfektan, menurut dia ruang puskemas tidak boleh digunakan selama 10 jam kedepan.
• KABAR BAIK : Jumlah Pasien COVID-19 yang Sembuh di Magelang, Klaten, Bantul dan Gunung Kidul
"Prinsipnya itu, kenapa (Puskesmas Kasihan II) harus ditutup sementara. Supaya Senin bisa dipakai lagi," ucap Sri Wahyu dikonfirmasi, Jumat (15/5/2020).
Pria yang biasa disapa Oki itu menjelaskan, antara sterilisasi dengan adanya tenaga paramedis yang positif covid-19 di Puskemas Kasihan II sebenarnya tidak ada kaitannya.
Karena penyemprotan disinfektan menurut dia merupakan kegiatan rutin.
Akan tetapi Ia tidak menampik jika di Puskemas Kasihan II memang ada satu paramedis yang sudah dinyatakan positif.
Paramedis tersebut adalah perempuan berusia 33 tahun, asal kecamatan Sanden.
Pasien dinyatakan positif sejak empat hari yang lalu.
"Saat ini dirawat di RS Lapangan khusus covid-19 Bambanglipuro," terang dia.
Mengenai riwayat penularan, Oki mengaku saat ini masih dalam penelusuran.
Sebab itu, pihaknya belum bisa menyampaikan ke publik.