Yogyakarta
Sembako Cantelan Marak di Banyak Kampung, Bantuan dari Sayuran Hingga Selipan Uang
Banyak beredar di media sosial, foto maupun video yang menunjukkan warga kampung di DIY saling membantu lewat pengumpulan sembako gantung atau sembako
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN – Banyak beredar di media sosial, foto maupun video yang menunjukkan warga kampung di DIY saling membantu lewat pengumpulan sembako gantung atau sembako cantelan.
Biasanya, siapa pun bebas menggantungkan sembako di suatu papan atau gantungan dan orang-orang lain yang membutuhkan dapat mengambil barang yang ada dalam batas tertentu.
Sukemi, warga RT 3, Nambongan, Tlogoadi, Mlati, Sleman ialah pemrakarsa sembako cantelan di lingkungannya. Di depan rumahnya, Sukemi memasang pengumuman yang berbunyi “Gratis. Sumonggo bagi yang membutuhkan. Sumonggo yang mau memberi/menambah cantelan.”
Selain itu, ada juga pengumuman “Mohon maaf ambil 1 (satu) saja ya!”.
• GL Zoo Serahkan Bantuan Sembako ke Sejumlah Panti Asuhan
Tempat sembako cantelan yang dibuat Sukemi tampak sederhana, hanya sebuah batang pohon yang ditegakkan horizontal.
Para donatur bebas mengaitkan bantuan apa pun di batang itu.
Tidak hanya bahan makanan semisal sayuran, beras, minyak, telur, dan mie yang ada di sana.
Ada pula donatur yang meletakkan uang Rp50 ribu-an di dalamnya.
Juga masker.
“Saya buat mulai 5 Mei kemarin. Terinspirasi dari teman saya yang juga membuat cantelan di dusun sebelah. Kemudian, saya konsultasi kepada teman saya, Bu Ardi. Sama Bu Ardi saya dihubungkan dengan Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) Care dan diberi subsidi Rp500 ribu untuk program bantuan-bantuan,” urai Sukemi saat dihubungi Tribunjogja.com, Kamis (14/5/2020).
Sukemi mengaku dia sendiri yang menjalankan cantelan di dusunnya.
“Alhamdulillah setelah saya posting di Whatsapp, dusun lain juga mengikuti bikin cantelan,” ungkapnya.
Adapun dusun yang mengikuti langkah Sukemi adalah Dusun Kules dan Cebongan.
Kedua dusun ini bergerak secara mandiri. Sementara, ada pula dusun lain yang juga mendapat subsidi dari Kagama Care bersama Sukemi, yakni Dusun Gombang dan Rajek Wetan.