Peredaran Telur Infertil Bikin Produsen di DIY Resah, Berikut Ciri-cirinya

Beredarnya telur Infertil atau Hatched Egg (HE) di pasaran turut diantisipasi oleh masyarakat, tak terkecuali di DIY. Telur HE merupakan telur yang be

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA/ Miftahul Huda
Pedagang telur di Pasar Beringharjo Yogyakarta waspadai peredaran telur infertil, Jumat (15/5/2020) 

Lakukan pengawasan
Secara terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY, Yanto Apriyanto merespons persoalan telur infertil ini.

Pihaknya sudah mengetahui peredaran telur infertil di beberapa daerah. Sebagai antisipasi, Disperindag akan melakukan pengawasan kepada produsen dan penjualan di pasar.

Namun, sejauh ini tim satgas pangan Disperindag DIY masih belum melakukan sidak operasi pasar untuk menekan peredaran telur infertil tersebut.

"Kami mengetahui, telur tersebut bukan untuk telur konsumsi melainkan untuk ternak ayam. Untuk itu, akan kami lakukan pengawasan," katanya.

Pengawasan berupa pemantauan ke pedagang pasar dan juga produsen bakal dilakukan. Ia tak segan untuk menarik peredaran jika terdapat penjualan telur infertil di pasar DIY.

Pihaknya juga mengimbau kepada pedagang pasar di DIY untuk menolak jika ada tawaran telur dengan harga murah oleh produsen.

"Karena untuk saat ini harga telur di pasaran Rp 17.800, akan terus kami pantau pergerakan harga," tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved