Pemkot Yogyakarta Bakal Gelar Rapid Test Secara Acak di Pasar Tradisional, Restoran hingga Kafe

Sasaran rapid tes massal Pemkot Yogyakarta adalah tempat-tempat publik yang saat ini masih ramai dikunjungi masyarakat

Tribunjogja.com | Santo Ari
Rapid Test di Yogyakarta 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan melakukan rapid tes secara acak di sejumlah tempat publik.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.

Ia mengatakan yang menjadi sasaran rapid tes massal adalah tempat-tempat publik yang saat ini masih ramai dikunjungi masyarakat, seperti pasar tradisional, kafe, restoran, dan lain-lain.

"Secepatnya (waktu rapid tes acak), yang pasti adalah tempat publik. Tidak semuanya kita rapid tes, kita ambil sampel saja,"katanya saat ditemui wartawan di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (15/05/2020).

Hasil Rapid Test Massal Pengunjung Indogrosir di Sleman, Total Ada 52 Orang Dinyatakan Reaktif

UPDATE Sebaran Virus Corona di Indonesia Jumat 15 Mei 2020, Info Rincian Kasus di Seluruh Provinsi

Ia menerangkan tujuan rapid tes acak tersebut adalah untuk melihat sebaran COVID-19 di Kota Yogyakarta, terutama sebaran klaster gereja dan klaster Indogrosir.

Sebab dua klaster tersebut perlu mendapat pencermatan.

Selain untuk melihat peta sebaran COVID-19, rapid tes acak juga bertujuan untuk melihat potensi transmisi lokal di area publik.

"Kemarin kita sudah rapid tes pengunjung indogrosir, dari 236 warga kota yang sudah rapid tes, hanya ada enam yang reaktif. Tetapi kita harus pastikan lagi. Kalau misal hasilnya (rapid tes acak) cenderung reaktif dan banyak positif, maka kita perlu mewaspadai adanya transmisi lokal di area publik," terangnya.

Warga Tegalrejo yang mengunjungi Indogrosir pada periode 19 April hingga 4 Mei menjalani rapid tes di Puskemas Pembantu Tegalrejo, Selasa (12/05/2020)
Warga Tegalrejo yang mengunjungi Indogrosir pada periode 19 April hingga 4 Mei menjalani rapid tes di Puskemas Pembantu Tegalrejo, Selasa (12/05/2020) (Dokumentasi Pemkot Yogyakarta)

"Kalau seperti itu, berarti kan protokol Korona harus diketatkan lagi, harus disiplin sosial, dan kita juga harus lebih tegas. Tetapi kalau hasilnya negatif, paling tidak kita cenderung lebih aman (dari transmisi lokal)," sambungnya.

Pihaknya telah menginstruksikan kepada Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan melakukan konsolidasi agar rapid tes bisa terlaksana secepatnya.

Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta memiliki empat tim yang memiliki ketugasan masing-masing.

Mulai dari tracing klaster gereja dan indogrosir, hingga melakukan pemetaan sebaran COVID-19.

"Sedang kita konsolidasikan, siapa yang nanti menjadi sasaran. Apalagi masih ada klaster Indogrosir yang masih rapid tes ulang, mana saja puskesmasnya. Sekarang sedang kita susun. Secepatnya (pelaksanaan rapid tes cak di tempat publik),"ujarnya.

Reaktif Rapid Test di Gunungkidul Bertambah 10 Orang, Tak Ada Penambahan Positif COVID-19

Klaster Indogrosir Sleman Sudah Masuk G3 Virus Corona, Ini Penjelasannya

Terpisah, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Tri Mardoyo, menambahkan pihaknya masih melakukan persiapan.

Namun demikian, ia memastikan siap untuk melaksanakan rapid tes acak.

"Insya Allah SDM (sumber daya manusia) dan sarana siap. Rapid tes masih cukup, masih ada 3.000," tambahnya.

Rapid Test Massal Klaster Indogrosir

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta juga telah melakukan rapid tes massal kepada pengunjung Indogrosir pada periode 19 April hingga 4 Mei.

Rapid tes massal tersebut dilaksanakan selama tiga hari, mulai dari Selasa (12/05/2020) hingga Kamis (14/05/2020) di 18 Puskesmas yang ada di Kota Yogyakarta.

Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Heroe Poerwadi, mengatakan total ada 343 warga Kota Yogyakarta yang telah mendaftar melalui Coronna Monitoring System (CMS) di corona.jogjakota.go.id.

Dari hasil rapid tes selama tiga hari, hanya enam rapid tes yang menunjukkan reaktif. Sementara hasil lainnya nonreaktif.

"Hari ini tidak ada tambahan reaktif, tetap enam. Dan hari ini semua dilakukan swab,"katanya, Kamis (14/05/2020).

Masyarakat Sleman yang merupakan pengunjung indogrosir melakukan rapid test massal hari kedua , Rabu (13/5/2020).
Masyarakat Sleman yang merupakan pengunjung indogrosir melakukan rapid test massal hari kedua , Rabu (13/5/2020). (Dok Humas Pemkab Sleman)

Dari 343 pendaftar, baru 236 warga saja yang datang dan mengikuti rapid tes di Puskemas.

Hari pertama, ada 185 warga Kota Yogyakarta yang menjalani rapid tes, dua di antaranya reaktif.

Sementara pada hari kedua, ada 47 warga yang mengikuti rapid tes, empat di antaranya reaktif.

Sedangkan pada hari ketiga hanya 4 warga saja, hasilnya non reaktif.

VIDEO: Ini Bukti Virus Corona Bisa Menyebar dengan Sangat Cepat di Restoran

UPDATE Terkini 15 Mei Ada Penambahan 490, Total Jumlah Kasus Virus Corona Jadi 16.496

Ia menerangkan, petugas puskesmas telah menghubungi pendaftar, namun sebagian telah melakukan rapid tes mandiri.

Ada pula yang merasa dirinya sehat, sehingga memilih untuk isolasi mandiri di rumah.

Rapid tes terhadap pengunjung Indogrosir pun masih dilakukan. Hal itu dilakukan untuk melihat sebaran kasus COVID-19 di Kota Yogyakarta.

"Yang Indogrosir masih dilakukan, sekarang warga masyrakat yang merasa belanja di Indogrosir (periode 19 April hingga 4 Mei), diminta untuk mendaftar di CMS kembali. nanti setelah mendaftar akan dipanggil oleh pihak puskesmas,"terangnya.

(tribunjogja.com/maw)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved