Update Corona di DI Yogyakarta
Reaktif Rapid Test di Gunungkidul Bertambah 10 Orang, Tak Ada Penambahan Positif COVID-19
Jumlah warga reaktif Rapid Diagnostic Test (RDT) di wilayah Kabupaten Gunungkidul kembali bertambah pada Kamis (14/05/2020) ini. Namun begitu, tak ada
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Jumlah warga reaktif Rapid Diagnostic Test (RDT) di wilayah Kabupaten Gunungkidul kembali bertambah pada Kamis (14/05/2020) ini. Namun begitu, tak ada penambahan kasus positif COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty menyampaikan terdapat tambahan 10 warga reaktif Rapid Test, dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Jika diakumulasikan saat ini total ada 98 OTG yang reaktif Rapid Test," kata Dewi pada wartawan sore ini.
• Warung Gratis Berlanjut, DPP Gunungkidul Salurkan Paket Sayuran Langsung ke Warga
Meskipun demikian, Dewi memastikan penambahan 10 orang reaktif Rapid Test ini tidak terkait dengan kluster dari supermarket atau grosir yang ada di Mlati, Sleman.
Mereka termasuk warga yang mengikuti pemeriksaan Rapid Test massal yang diselenggarakan oleh Dinkes. Pemeriksaan massal sendiri masih berlangsung hingga Sabtu (16/05/2020) mendatang.
"Yang terkait dengan grosir untuk sementara ini sudah berhenti dulu," kata Dewi.
Sebanyak 6 OTG reaktif Rapid Test saat ini sudah dirujuk untuk menjalani isolasi di RSUD Saptosari.
Sementara sisanya menjalani karantina atau isolasi mandiri, dengan tetap dipantau oleh petugas kesehatan.
• UPDATE CORONA di DIY: Bertambah 4 Kasus Positif Covid-19 di DIY
Dinkes juga melaporkan sudah sebanyak 148 spesimen yang diambil untuk uji swab.
Hasil negatif bertambah jadi 93 dari yang sebelumnya ada 79, sementara hasil positif secara akumulatif terdapat 24 kasus. Sebanyak 27 spesimen masih dalam proses.
"Saat ini terdapat total 1,011 ODP dan 113 PDP. Sebanyak 4 ODP dan 20 PDP dinyatakan meninggal dunia," kata Dewi.
Ketua PMI Gunungkidul Iswandoyo petang ini juga melaporkan kembali menangani pemakaman jenazah dengan protokol COVID-19.
Proses pemakaman berlangsung sore ini di Sambirejo, Ngawen.
Jika diakumulasikan, PMI bersama BPBD Gunungkidul setidaknya sudah menangani lebih dari 30 jenazah sejak April hingga saat ini. Iswandoyo mengatakan jenazah kali ini berasal dari Jakarta.
"Jenazah berusia 40 tahun laki-laki dan meninggal dunia dengan riwayat kanker," katanya.(TRIBUNJOGJA.COM)