Update Corona di DI Yogyakarta

Keluyuran Usai Reaktif Rapid Test, Pegawai Indogrosir Ini Dinyatakan Positif Covid-19

Mendapati hasil rapid test reaktif, seorang pegawai Indogrosir di Bantul urung menerapkan isolasi mandiri.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
Tiziana FABI / AFP
Warga menjalani tes cepat untuk mendeteksi COVID-19 

TRIBUNJOGJA.COM - Mendapati hasil rapid test reaktif, seorang pegawai Indogrosir yang berdomisili di sebuah desa di Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, urung menerapkan isolasi mandiri.

Padahal, beberapa hari berselang, hasil swab test-nya pun positif.

Terang saja, keluyurannya seorang pasien positif tersebut, sempat meresahkan warga dusun setempat.

Bahkan, menurut informasi yang beredar di grup-grup Whatsapp warga, yang bersangkutan masih sempat nongkrong bersama rekan-rekan sejawatnya.

BREAKING NEWS : Tambah Lagi Kasus Positif Covid-19 Kluster Indogrosir, 4 Karyawan Asal Bantul

"Ya, memang ada informasi seperti itu. Kepala dusun tempat pasien tinggal juga sudah melaporkan kejadian tersebut," ucap Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Sri Wahyu Joko Santosa, saat dikonfirmasi Selasa (12/5/2020) siang.

Menindaklanjuti temuan ini, Dinas Kesehatan Bantul, melalui Puskesmas Sedayu langsung melakukan upaya tracing terhadap orang-orang, yang terindikasi kontak erat dengan pasien yang sudah dirawat di RS PKU Bantul sejak Jumat (8/5/2020) silam tersebut.

"Sudah kita tracing siapa saja yang melakukan kontak erat dengan pasien yang akhirnya dinyatakan positif tersebut, sekaligus rapid test, tapi hasilnya belum sampai ke saya," terangnya.

Dokter yang akrab disapa Oki itu mengatakan, dari klaster Indogrosir, ada 14 warga Bantul yang berstatus pegawai, dimana seluruhnya reaktif rapid test.

Sampai sejauh ini, dari swab test, tujuh diantaranya positif, sementara sisanya masih menunggu hasil.

"Bisa jadi ya, klaster indogrosir ini diprediksi akan jadi klaster terbesar di Bantul, atau bahkan Yogyakarta, dalam hal penularan Covid-19," katanya.

COVID-19 di Yogya : Jumlah yang Sembuh Nyaris 9 Kali Lipat Lebih Banyak dari yang Meninggal

Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) tempat pasien tersebut tinggal, mengungkapkan bahwa terdapat 24 warganya, yang terindikasi kontak erat dengan yang bersangkutan.

Karenanya, mereka harus melakoni rapid test dan isolasi mandiri selama 14 hari.

"Kalau bagaimana hasilnya saya belum tahu. Tetapi, mereka sekarang sudah menjalani isolasi mandiri, itu langsung ya," ungkapnya.

Ia pun mengeluhkan, hal semacam ini sejatinya tak perlu terjadi jika pasien kooperatif, dan mengatakan kondisi sebenarnya kepada warga.

Tapi, yang terjadi malah pasien tidak menjalani isolasi mandiri setelah dinyatakan reaktif rapid test tempo hari.

"Untuk bapak dan neneknya juga sudah menjalani rapid tes dan hasilnya negatif. Mereka saat ini isolasi mandiri dan kami berikan bantuan sembako untuk memenuhi kebutuhan mereka," ujarnya. (TRIBUNJOGJA.COM)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved