Analis Pakar, Investor China Bisa Tolong Ambruknya Ekonomi AS
Analis Pakar, Investor China Bisa Tolong Ambruknya Ekonomi Amerika Serikat
Penulis: Setya Krisna Sumargo | Editor: Hari Susmayanti
Sementara delegasi lain yang terdiri dari pakar AS dan Jerman mengunjungi China pada pertengahan Februari .
Minggu lalu, kantor beriita Xinhua, menerbitkan bantahan terperinci atas 24 tuduhan tidak masuk akal yang disuarakan para pejabat AS dan diedarkan oleh media arus utama Amerika.
Sebelumnya, People's Daily dan situs web berbahasa Inggris dari Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) merilis sepuluh pertanyaan AS perlu menawarkan jawaban yang jelas kepada dunia sehubungan dengan penanganan Washington terhadap pandemic virus Corona.
Sementara AS menuding China, dan bahkan mengancam sanksi baru atas penanganan wabah koronavirus, Beijing terus mempertahankan hubungan perdagangan yang bertanggung jawab dengan AS.
"Mengapa Beijing baru-baru ini setuju untuk menerima pengiriman besar-besaran daging babi dan produk pertanian lainnya dari AS minggu lalu?" tanya Pauken.
"Covid -19 juga memberikan pukulan telak bagi perekonomian China. Mereka yang anti-China sudah melupakan hal itu. Jika Beijing mengambil lebih banyak impor AS dari akhir Januari hingga akhir Maret itu karena China berada di bawah karantina nasional.
Mengacu pada perjanjian perdagangan AS-Cina, Pauken yakin China kemungkinan akan mematuhi kesepakatan fase satu. Namun, para penasihat anti-Cina dan penasihat perdagangan AS yang tidak kompeten bisa jadi ancaman pakta tersebut.
Menurut analis politik yang berbasis di Beijing, kerja sama Tiongkok-Amerika dapat membantu mengembalikan ekonomi AS ke jalurnya, sesuatu yang dibutuhkan kampanye Trump untuk menang pada November.
"Ketika Trump berfokus pada langkah maju unuk memulihkan ekonomi AS, ia akan menemukan banyak orang China yang bersemangat untuk berinvestasi di AS, mereka ingin membuka pabrik baru di AS dan mereka akan senang berbelanja di kota-kota besar di Amerika,” katanya.
"Perusahaan, investor, pelajar, dan turis Tiongkok dapat memainkan peran yang sangat penting untuk meningkatkan ekonomi AS. Mereka dapat mendatangkan ratusan miliar dolar AS, tetapi hanya jika Washington lebih terbuka,” imbuhnya.
Sementara itu, think tank AS Pew Research Center telah menemukan 66 persen responden Amerika yang disurvei memberi kesan negatif tentang China. Hanya 26 persen positif. Donald Trump diyakini mengeksploitasi tren ini.
Pada saat yang sama Presiden AS menganggap Beijing akan melakukan apa pun yang mereka bisa lakukan untuk membuatnya kehilangan kesempatan terpilih kembali. Gedung Putih menuduh China melakukan upaya untuk mengintervensi Pilpres AS.
Pauken tidak terkejut dengan hasil jajak pendapat sedikit pun. "Kapan terakhir kali mayoritas orang Amerika mengatakan mereka senang dengan China? Itu tidak pernah seperti," katanya.
Dia menyoroti pemilih Partai Republik dan Demokrat adalah bi-partisan ketika datang untuk mengkritik China. Hal ini bisa dilihat sikap dan dukungan keras Ketua DPR AS Nancy Dosi (Demokrat-CA) pada demonstrasn anti-China di Hong Kong tahun lalu.
Pauken secara retoris bertanya yang mengatakan apakah China ingin Biden menang dan ke Gedung Putih? “Dia akan menaikkan pajak, yang akan menjadi tarif tidak langsung pada impor China ke AS. Demokrat dapat menghancurkan ekonomi AS. China tidak mendapat manfaat dari itu," katanya.
