Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Alumnus UII Disorot Media Australia dan Tanggapan yang Bersangkutan
Media Australia, ABC ikut menyorot kasus dugaan kekerasan seksual Alumnus Universitas Islam Indonesia ( UII) di Yogyakarta.
TRIBUNJOGJA.COM, CANBERRA - Media Australia, ABC ikut menyorot kasus dugaan kekerasan seksual Alumnus Universitas Islam Indonesia ( UII) di Yogyakarta.
Alumnus Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII angkatan 2012 berinisial IM itu kini dikabarkan tengah menjalani studi di Melbourne, Australia dengan beasiswa bergengsi.
Dalam sorotannya, ABC melaporkan beberapa poin, di antaranya:
Pertama, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di Yogyakarta telah menerima keluhan dari 30 perempuan yang merasa pernah mengalami kekerasan atau pun pelecehan seksual dari IM.
Meila Nurul Fajriah dari LBH Yogyakarta mengatakan pada Konferensi Pers bahwa tuduhan kekerasan seksual yang dilakukan IM bermula sejak 2016.
Keluhan yang masuk kepada LBH itu termasuk dugaan insiden yang terjadi baik di Indonesia mau pun di Australia.
Selain seorang penerima beasiswa bergengsi, IM juga dikenal sebagai kerap memberikan dakwah agama di kalangan anak muda.
Fajriah mengatakan bahwa laporan yang diterima lembaganya menuduh IM telah menghubungi para perempuan melalui pesan Instagram, WhatsApp, panggilan telepon langsung dan panggilan video.
• Dugaan Pelecehan Seksual di UII, Korban Dimungkinkan Bertambah
Fajriah menjelaskan kalau mulanya para perempuan itu senang ketika berkomunikasi dengan IM. Sebab, IM dikenal banyak memberikan motivasi seperti bagaimana cara mendapatkan beasiswa dan dia sering menghadiri konferensi luar negeri.
Namun, dia menceritakan juga kalau ada insiden yang diklaim seorang mahasiswa saat menerima panggilan video dari IM. Mahasiswa itu melihat IM tengah melakukan masturbasi.
Tuduhan dari dua perempuan di Australia Dua orang wanita mengatakan pada ABC tentang tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan IM selama dia berada di Melbourne.
Mereka mengatakan mereka masih menjadi mahasiswa ketika pelecehan itu terjadi. Mereka termasuk dalam 30 perempuan yang melapor kepada LBH Yogyakarta.
Salah seorang perempuan mengatakan pada ABC bahwa dia syok dan merasa tidak nyaman dengan IM. "Saya merasa dia melanggar ruang privasi saya. Dia duduk sangat dekat (dengan saya) sampai saya bisa merasakan napasnya," ujar perempuan itu.
• UII Berikan Pendampingan Psikologis pada Korban Kasus Dugaan Pelecehan Seksual
Dia juga menuduh tangan IM menyentuh beberapa bagian tubuhnya beberapa kali dan itu membuatnya kesal.
Selama pria itu di Melbourne, dia telah aktif di beberapa kegiatan relijius termasuk memberi ceramah Islam di berbagai masjid yang banyak dihadiri warga Indonesia di Victoria.
Di dalam tradisi Islam, seorang pendakwah seperti IM seharusnya diharapkan berakhlak layaknya ajaran Islam, termasuk tidak berdekatan dengan yang bukan mahramnya.