Ramadhan 2020

Sejarah Nuzulul Quran 17 Ramadhan dan Kisah Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Pertama Kali

Malam Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan, merupakan peristiwa penting turunnya ayat pertama Al Quran. Berikut sejarah Nuzulul Quran pada bulan Ramadhan.

Penulis: Dwi Latifatul Fajri | Editor: Rina Eviana
muslim.or.id
Sejarah Nuzulul Quran pada 17 Ramadhan dan Kisah Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Pertama Kali 

Allah SWT memilih menurunkan wahyunya kepada Nabi Muhammad SAW di usia 40 tahun, ada alasannya.

Usia 40 tahun merupakan puncak kematangan jiwa manusia.

Ketika Rasul genap berusia 40 tahun, tanda kenabian mulai jelas.

Di antaranya, bebatuan di Mekkah menghaturkan salam kepada beliau.

Beliau juga mengalami ru’yah shiddiqah (mimpi hakiki). Mimpi ini tampak begitu nyata, sejelas terangnya waktu fajar.

Mimpi ini sempat dituturkan Aisyah dalam hadits berikut ini yang artinya:

“Turunnya wahyu kepada Rasulullah diawali dengan ru’yah shidiqah (mimpi hakiki) dalam tidur.

Beliau bermimpi sangat jelas, sejelas terangnya waktu fajar. Kemudian beliau mulai suka mengasingkan diri. Beliau biasa mengasingkan diri di Gua Hira.

Beliau ber-tahannuts (beribadah) di dalamnya gua. Kemudian beberapa malam lalu pulang kepada keluarganya karena harus berbekal untuk tinggal di sana.

Momentum Berharga Ramadan, Malam Nuzulul Quran

Khadijah memberi bekal untuk keperluan yang sama, sampai turunlah wahyu ketika Rasul beada di Gua Hira.

Malaikat Jibril datang dan berkata ‘Bacalah!’ Beliau menjawab, ‘Aku tidak bisa membaca’.

Rasulullah mengisahkan, “Malaikat Jibril memegangku dan mendekapku sampai aku merasa begitu payah, lalu dia melepaskanku.

Lalu Dia berkata lagi, ‘Bacalah!’ Aku menjawab, Aku tidak bisa membaca.

Malaikat Jibril kemudian memegangku dan mendekapku untuk ketiga kalinya. Sampai aku merasa begitu payah, kemudian dia melepaskan aku.

Kini ia membaca, "Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya’.” (QS. Al-Alaq: 1-5).

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved