Yogyakarta

Kelompok Difabel Serahkan Bantuan APD dan Masker Kepada Gugus Tugas DIY

Kelompok difabel yang tergabung dalam Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bangun Akses Kemandirian Difabel Sleman memberikan bantuan berupa 1.000 masker dan

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Kurniatul Hidayah
Ketua KSP Bangun Akses Kemandirian Difabel Sleman Kuni Fatonah dan teman-temannya seusai menyerahkan APD dan Masker yang dibuat sendiri oleh mereka kepada Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, Rabu (6/5/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kelompok difabel yang tergabung dalam Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Bangun Akses Kemandirian Difabel Sleman memberikan bantuan berupa 1.000 masker dan 50 APD yang diserahkan kepada Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY, di Pare Anom, Rabu (6/5/2020).

Ketua KSP Bangun Akses Kemandirian Difabel Sleman Kuni Fatonah menjelaskan bahwa seluruh bantuan yang diterima langsung oleh Ketua Gugus Tugas yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X merupakan karya dari tangan terampil 15 orang difabel yang tergabung dalam kelompok tersebut.

"Tujuan kami memberikan bantuan adalah menunjukkan bahwa kami yang difabel bisa berkontribusi untuk penanganan Covid-19. Kami tidak hanya objek, tapi subjek," ungkapnya, seusai penyerahan bantuan di Kompleks Kepatihan.

SAPDA Yogyakarta Kenalkan Panduan Penanganan Covid-19 untuk Difabel

Ia pun bercerita mulai memproduksi baju APD sejak 25 Maret hingga 30 April. Terkumpul sekitar 2.000 APD yang selain disumbangkan, juga dijual untuk memenuhi kebutuhan mereka membeli bahan baku.

Penjualan tidak hanya melingkupi DIY namun juga telah terjual ke luar kota.

Kuni bercerita, kendala yang dihadapi adalah ketersediaan bahan baku APD yang selalu habis diserbu berbagai pihak yang juga ingin membelinya.

"Bahan baku semua orang menyerbu. Kita harus berjejaring untuk mencarinya mulai di A, B, C. Kami menawarkan siapa yang bisa bantu dari 0 karena berebut di pasaran," ujarnya.

Segala jenis difabel, lanjutnya, sengaja dilibatkan.

Hasilnya, dirasakan seluruh anggota koperasi sangat membantu perekonomian mereka yang ikut terpuruk dengan mewabahnya Covid-19 ini.

"Banyak teman-teman yang off. Mayoritas kami perajin, pedagang, wirausaha. Adanya pandemi ini jadi banyak tantangan, dan banyak berhenti orderannya. Produk yang kita buat bersama ini sangat membantu," ucapnya.

Sekitar 225 Warga Difabel Terima Jadup Minggu Depan

Wakil Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah Ahmad Ma'ruf yang juga sebagai pendamping Kuni Cs menjelaskan bahwa ide tersebut murni muncul dari difabel yang ingin secara nyata memberikan kontribusi untuk penanganan Covid-19.

"Pertama mereka menghimpun dana level desa. Sekarang produksi sendiri dari kain perca dan diupah dari potongan pendapatan dan disubsidi silang didonasikan untuk warga. Harapannya agar teman-teman yang lain misal pedagang dan belum punya masker itu diberi," bebernya.

Selanjutnya, alasan memberikan bantuan kepada Gugus Tugas Covid-19 DIY karena mereka menganggap Gugus Tugas lebih tahu siapa yang sedang membutuhkan.

Hal ini juga untuk menghindari penumpukkan bantuan di salah satu titik tanpa distribusi yang baik.

"Ini bentuk kemandirian mereka. Saat bencana Merapi, mereka menyumbang juga Jangan dilihat nilainya tapi solidaritasnya," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved