Kronologi Penutupan Satu Supermarket di Sleman Setelah Seorang Karyawan Dinyatakan Positif Covid-19

Penutupan tersebut hanya bersifat sementara, sampai semua karyawan diperiksa kesehatannya.

Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
net
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sebuah pusat perbelanjaan yang berlokasi di Mlati, Sleman, terpaksa harus ditutup setelah seorang karyawannya diketahui positif terjangkit virus corona.

Penutupan tersebut didasarkan atas surat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, yang ditandatangani langsung oleh Bupati Sleman, Sri Purnomo.

Keputusan tersebut diambil demi kebaikan bersama, sembari menunggu seluruh karyawan pusat perbelanjaan tersebut menjalani pemeriksaan kesehatan.

Namun penutupan tersebut hanya bersifat sementara, sampai semua karyawan diperiksa kesehatannya.

Bupati Sleman, Sri Purnomo, menjelaskan pada tanggal 2 Mei kemarin, gugus tugas penanganan covid-19 Kabupaten Sleman sudah melakukan rapid test kepada 10 orang dari manajemen perusahaan itu.

Alat Terbatas, Dinkes Gunungkidul Sebut Belum Bisa Lakukan Rapid Test untuk Umum

Dinkes Sleman Lakukan Rapid Test ke 410 Jemaah Tabligh

Dari hasil rapid test yang dilakukan tersebut, ditemukan lima orang yang reaktif.

Selanjutnya pada tanggal 4 Mei, rapid test kembali dilakukan kepada 94 orang karyawan dengan hasil 22 orang di antaranya reaktif.

Sehingga, total sudah ada 27 karyawan yang dinyatakan reakfit.

Kemudian pada Selasa, 5 Mei kemarin, rapid test kembali dilakukan ke sisa karyawan yang belum menjalani tes.

Mereka yang dinyatakan reaktif, maka selanjutnya dilakukan uji swab untuk mengetahui hasil pastinya apakah positif corona atau tidak.

"Maka dari itu, untuk sementara tutup, tidak beroperasional sampai ada hasil swab dari 27 yang reaktif dan hasil rapid test hari ini (kemarin, red)," ujar Sri Purnomo, Selasa (5/5/2020) kemarin.

Bupati Sleman, Sri Purnomo
Bupati Sleman, Sri Purnomo (TRIBUNJOGJA.COM / Maruti Asmaul Husna Subagio)

Selain melakukan rapid test, petugas juga melakukan disinfeksi ke seluruh bangunan tersebut, baik di dalam maupun di luar.

Dan dalam kesempatan tersebut, ia juga mengingatkan kepada seluruh pelaku usaha dan masyarakat untuk menerapkan program pemerintah dalam penanganan Covid-19.

"Kami mengingatkan agar program kesehatan kesehatan dari pemerintah harus dilaksanakan, agar tidak terjadi penyebaran di lingkungan kerja. Dan masyarakat untuk tidak keluar rumah, dan jika terpaksa harus keluar rumah harus mengenakan masker dan menerapkan physical distancing," imbuhnya.

Warga Sleman Lakukan Salat Tarawih bersama Keluarga dan Tetangga

Gugus Tugas Kabupaten Sleman Fokus Screening Klaster Jemaah Tablig

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Djoko Hastaryo, mengungkapkan bahwa pada Selasa (5/5/2020) kemarin  telah dilakukan rapid test kepada sisa karyawan sebanyak 190 orang dan masih menunggu hasilnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved