Sleman

Gugus Tugas Kabupaten Sleman Fokus Screening Klaster Jemaah Tablig

Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X selaku ketua Gugus Tugas penanganan Covid-19 DIY belum lama ini mengeluarkan surat edaran terkait prioritas dan perhat

Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Alexander Ermando
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X selaku ketua Gugus Tugas penanganan Covid-19 DIY belum lama ini mengeluarkan surat edaran terkait prioritas dan perhatian pemeriksaan bagi pengembangan terhadap klaster tablig di Jakarta.

Surat Edaran itu ditujukan kepada Gugus Tugas di tiga kabupaten yakni Sleman, Bantul, dan Gunungkidul.

Terkait hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan Joko Hastaryo menjelaskan bahwa pihaknya terus melakukan screening terhadap jamaah tablig yang ada di Sleman. Salah satunya dengan melakukan rapid diagnose test (RDT).

"Sudah kita lakukan terus, memang sebagian secara senyap," ujarnya Senin (4/5/2020).

Seusai Melahirkan, Pasien PDP di Bantul Meninggal Dunia

Saat disinggung apakah Sleman akan melakukan rapid test gratis untuk masyarakat, Joko menyatakan bahwa pihaknya belum mengarah ke sana.

Saat ini ia masih mengutamakan RDT ke titik-titik fokus yang masih cukup banyak.

Hal itu juga lantaran masih terbatasnya RDT-kit yang dimiliki Sleman.

"Titik-titik fokus ini utamanya klaster tablig," imbuhnya.

Untuk jamaah tablig di Kabupaten Sleman, termasuk juga dengan WNA India yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Atas dasar itu, pihaknya melakukan tracing kepada takmir masjid di Masjid Al-Ittihad, Karangwuni, Depok, tempat WNA India tersebut sebelumnya tinggal.

Hasilnya ada enam orang reaktif.

Dari enam orang itu, empat positif dan dua orang negatif.

Pemerintah Pertimbangkan Opsi Menggeser Cuti Lebaran 2020 Menjadi Akhir Juli

Upaya maksimal untuk melacak penyebaran Covid-19 juga dilakukan dengan cara melakukan rapid test ke warga sekitar Masjid Al-Ittihad.

Joko menjelaskan bahwa dari 78 orang yang diperiksa, kesemuanya dinyatakan negatif.

Dalam kesempatan itu ia juga menjelaskan bahwa sejauh ini RDT-kit yang dimiliki Sleman sebanyak 3.120 dan yang sudah digunakan sebanyak 2.560.

Dari hasil tersebut 81 orang menunjukan hasil reaktif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved