Kena PHK Karena Dampak Virus Corona, Frans Ingin Jual Ginjal Demi Penuhi Kebutuhan Hidup Keluarganya
Kena PHK Karena Dampak Virus Corona, Frans Ingin Jual Ginjal Demi Penuhi Kebutuhan Hidup Keluarganya
Penulis: Victor Mahrizal | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Dampak pandemi virus corona begitu dirasakan oleh banyak warga, terutama karyawan perusahaan.
Salah satunya dirasakan oleh Frans Larry Oktavianus (43), warga Dukuh Karangasem RT.1 Rw.4 Dusun Ngering Kecamatan Jogonalan, Klaten.
Pandemi virus corona membuat Frans harus kehilangan pekerjaannya karena di-PHK dari tempatnya bekerja.
Tentu saja kondisi itu membuat perekonomian keluarganya amburadul.
Bahkan tindakan ekstrem pun dilakukan oleh Frans demi memenuhi kebutuhan hidup anak dan istrinya.
Ya, Frans bahkan rela menjual ginjalnya demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Sambil berjalan kaki, Frans membawa poster dengan tulisan hendak menjual ginjalnya.
Poster itu ia pasang di bagian dada dan punggung.
Namun sebelum keinginan untuk menjual ginjal terealisasi, Frans akhirnya mendapatkan bantuan sembako dari Kapolres Klaten AKBP Wiyono Eko Prasetyo dan Dandim 0723/Klaten Letkol Kav. Minarso.
• Ilmuwan Paparkan Hasil Pemetaan Genom Virus Corona SARS-CoV-2 dari Indonesia
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 Gunungkidul 4 Mei 2020, Total Positif 14 Kasus
Kedua pucuk pimpinan kepolisian dan TNI AD di Kabupaten Klaten tersebut menyambangi keluarga Frans Larry Oktavianus untuk memberikan bantuan sembako.
“Kami datang kesini bersama unsur terkait itu untuk menunjukkan bahwa [dalam menghadapi masalah ini] Ibu tidak sendirian.
Sampaikan kepada anaknya tidak udah jauh-jauh kemana-mana, segera kembali saja,” ujar Kapolres kepada Mulyani, Ibu mertua Frans Larry Oktavianus, Minggu (3/5/2020).
Selain memberikan bantuan kepada keluarga Frans Larry Oktavianus, rombongan Polres dan Dandim juga membagikan sejumlah bantuan sembako kepada warga sekitar di Dukuh Karangasem RT.1 Rw.4 Dusun Ngering Kecamatan Jogonalan.
Kurang lebih ada 20 paket yang masing-masing terdiri dari beras, mie instan, minyak, gula dan sirup.
Kapolres kemudian menjelaskan bahwa kegiatan pemberian bantuan kepada warga terdampak Covid-19 sudah dilakukan sejak awal pandemi, bahkan seminggu bisa 3 kali membagikan bantuan.