Update Corona di DI Yogyakarta
Karyawan Swalayan di Sleman Melakukan Rapid Test
Rapid test dilakukan karena seorang karyawan positif covid-19 (Virus Corona).
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Puluhan karyawan sebuah swalayan di Kabupaten Sleman menjalani rapid diagnose test (RDT) atau rapid test.
Rapid test dilakukan karena seorang karyawan positif covid-19 (Virus Corona).
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo mengatakan, ada sekitar 30 karyawan yang ikut RDT di Puskesmas Kecamatan Mlati I pada kemarin Sabtu (2/5/2020).
Joko mengatakan, dalam kasus tracing lembaganya menunjukkan seorang pasien covid-19, kasus 67, merupakan karyawan di swalayan itu.
• Harga Kebutuhan Pokok Stabil, Bupati Sleman Imbau Masyarakat Tak Perlu Lakukan Panic Buying
"Hasil RDT, lima karyawan reaktif berdasarkan RDT. Hasil ini perlu ditindaklanjuti," ujarnya.
Lima orang reaktif itu selanjutnya harus menjalani pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR).
Tes swab dilakukan di Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selain itu, sebanyak enam warga Gading Kulon, Donokerto, Turi, Sleman juga menjalani RDT.
Pasalnya, keenam warga tersebut disinyalir pernah melakukan kontak dengan kasus positif nomor 104 di DIY yakni seorang laki-laki (79), warga Sleman.
• BREAKING NEWS : Update Covid-19 DIY 3 Mei 2020, Ada Tambahan 1 Positif dan 1 Sembuh
Joko menjelaskan jika keenam individu yang dilakukan rapid diagnostic test merupakan keluarga, saudara, dan kerabat korban kasus positif Covid-19 nomor 104 di DIY.
"Yang dilakukan RDT untuk kasus Turi baru terhadap kontak erat (istri, saudara dan driver) sebanyak enam orang, hasilnya negatif semua," terangnya.
Dalam kesempatan itu Joko menjelaskan bahwa rapid test adalah upaya untuk memutus rantai penularan Covid-19.
Ia pun mengimbau agar masyarakat tidak perlu cemas jika melakukan rapid test.
Karena menurutnya, hasil rapid test sangat diperlukan untuk menentukan langkah selanjutnya.
• Pesimis Dapat Jadup, Warga Kembali Andalkan Sumbangan Dermawan di Yogyakarta
Ia menyebutkan, sejauh ini setidaknya sudah ada 2.600 orang yang diambil darahnya untuk rapid test.