Kulon Progo
Selain Covid-19, Penanganan DBD Juga Menjadi Perhatian Dinkes Kulon Progo
Menurut catatan dari Dinas Kesehatan, jumlah kasus DBD di Kulon Progo selama Januari-April 2020 ini mencapai 145 kasus.
Penulis: Andreas Desca | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Andreas Desca Budi Gunawan
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Selain Pandemi Covid-19, penanggulangan dan pencegahan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kulon Progo masih terus dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo.
Pasalnya, menurut catatan dari Dinas Kesehatan, jumlah kasus DBD di Kulon Progo selama Januari-April 2020 ini mencapai 145 kasus.
Sebelumnya, dari data kumulatif yang dimiliki Dinas Kesehatan, hingga pertengahan Maret 2020 baru terdapat 84 Kasus DBD.
Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan dalam satu bulan terkahir yakni mencapai 61 Kasus DBD.
• Masyarakat Harus Tetap Waspada terhadap Virus Dengue Penyebab DBD
Akan tetapi menurut penuturan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kulon Progo, Baning Rahayujati, dari 145 Kasus yang terjadi selama 2020, hingga saat ini tidak ada satu pun masyarakat yang menjadi korban jiwa.
Baning karib disapa juga menyampaikan bahwa saat ini di antara kesibukan penanggulangan covid-19, Dinkes Kulon Progo tetap waspada terhadap peningkatan kasus DBD.
Lanjutnya, langkah-langkah untuk pencegahan DBD pun terus dilaksanakan salah satunya melalui fogging.
"Pagi ini kami kembali melakukan fogging di lokasi yang ke-10 di tahun 2020, yaitu di Dusun Wonosidi Kidul, Wates", ujarnya, Selasa (28/4/2020).
Fogging yang dilakukan pihaknya tersebut, ditujukan untuk membunuh nyamuk-nyamuk khususnya Aedes aegypti.
• Solidaritas Pangan Jogja Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tengah Wabah Virus Corona
Namun, fogging tersebut tidak berpengaruh terhadap jentik-jentik nyamuk, jadi peran serta masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan juga dapat mencegah penyebaran nyamuk Aedes aegypti.
Wanita yang murah senyum ini pun mengatakan bahwa pihaknya juga membuat edaran untuk melakukan program 1R1J (satu rumah satu jumantik).
Dalam Gerakan tersebut, masyarakat diminta untuk melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di masing-masing rumah, selama gerakan SaH (Stay at Home) dalam penanggulangan Covid-19.
"Kita juga mendorong Karyawan atau karyawati dari Dinkes yang sedang Work from home untuk turut mendampingi masyarakat dalam pelaksanaan gerakan 1R1J," tandasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)