Wabah Corona

Pentingnya Edukasi Masyarakat yang Tidak Memiliki Akses Digital Terkait Covid-19

Protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 harus konsisten diterapkan. Edukasi kepada masyarakat pun perlu terus dilakukan.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Ari Nugroho
Shutterstock via kompas.com
Ilustrasi virus corona 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL – Protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 harus konsisten diterapkan. Edukasi kepada masyarakat pun perlu terus dilakukan.

Banyak edukasi sudah dilakukan melalui konten-konten digital. Namun, di antara masyarakat masih ada yang belum memiliki akses ini digital ini.

Menanggapi hal itu, dosen Promosi Kesehatan FKKMK UGM, dr. Fatwa Sari Tetra Dewi mengakui hal itu.

Menurutnya, memang belum semua masyarakat di Indonesia memiliki kemampuan dengan digital.

Bantu Edukasi Pencegahan Virus Corona, Jogja Parrot Diningrat Bagi-bagi Masker di Titik Nol

“Mau tidak mau disampaikan dengan cara tatap muka langsung, tetapi dalam jumlah yang terbatas mengingat protokol Covid-19 untuk tidak membuat kerumunan. Atau pun semi digital, misalnya dengan spanduk, poster, dan brosur,” ujar Fatwa dalam diskusi daring yang diselenggarakan atas kerja sama FKKMK UGM dan Fisipol UGM, Rabu (22/4/2020).

Dia menjelaskan, pihaknya dari FKKMK UGM juga melakukan edukasi atau promosi kesehatan kepada jaringan yang mereka miliki.

“Kami memiliki jaringan. Jaringan-jaringan itu bisa menggerakkan jaringan mereka,” tuturnya.

Selain itu, Fatwa mengatakan promosi kesehatan Covid-19 harus dilakukan dengan multisarana dan multichannel.

“Ini perlu kita pakai agar semua bisa mengantisipasi,” imbuhnya.

 • Cegah COVID-19, Pasar Ramadan di Wonosari Akan Ditiadakan Tahun Ini

Ia pun berpesan agar masyarakat cerdas dalam membaca informasi, salah satunya mengantisipasi hoaks.

“Perlu memilah dan memilih mana yang berkualitas dan tidak. Pertama sumbernya, mana kala dari pemerintah maka itu bisa dipercaya. Baik itu Kemenkes atau Satgas Covid-19 Nasional,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI, dr. Riskiyana Sukandhi Putra, mengapresiasi upaya FKKMK UGM yang telah menyusun panduan desa Tangguh.

“Saya apresiasi kalau IKM FKKMK UGM membuat panduan. Di situ perlu menjelaskan peran desa baik dari sisi pemerintahan maupun sosialisasinya. Selanjutnya tinggal bagaimana kita memastikan panduan ini bisa segera menyentuh end user atau masyarakat untuk segera melakukan,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved