Update Corona di DI Yogyakarta
Kronologi Warga Dua Desa di Sleman Harus Jalani Isolasi Mandiri dan Rapid Test
Ada dua kelompok warga di dua desa di wilayah Sleman yang menjalani rapid test dan sempat isolasi mandiri
Penulis: Santo Ari | Editor: Muhammad Fatoni
Rapit Test di Wilayah Lain
Di lokasi lain, rapid test juga dilakukan oleh 38 warga Dusun Yapah, Desa Sukoharjo, Ngaglik.
Hal itu lantaran, ke-38 warga tersebut sempat menjenguh warga yang sakit, dan belakangan baru diketahui warga yang sakit tersebut positif Covid-19.
Kepala Dusun Yapah, Joni Pranata menjelaskan bahwa warga yang positif Covid-19 berjenis kelamin perempuan.
"Dinyatakan positif, kurang lebih seminggu yang lalu. Sudah dirawat, sudah dibawa ke rumah sakit sejak seminggu yang lalu," terangnya.
Ia mengungkapkan, pasien positif itu tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah.
Namun, yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit diabetes dan sering keluar masuk rumah sakit.
• Ditlantas Polda DIY Siapkan Skema Pengamanan Larangan Mudik Lebaran 2020
• Mulai 24 April, DIY Tak Terima Pemudik dari Zona Merah Covid-19
Sebelum dinyatakan positif, pasien itu sempat masuk ke rumah sakit untuk kontrol. Selang beberapa hari muncul gejala COVID-19 berupa batuk.
Yang bersangkutan pun sempat mondok namun oleh rumah sakit diperbolehkan pulang. Setelah empat hari di rumah, yang bersangkutan baru dikabari kalau positif.
"Jadi sebelum dinyatakan positif sempat dijenguk oleh warga. Kemarin yang kontak sama pasien itu itu didata totalnya 38 orang," bebernya.
Joni menjelaskan bahwa hari ini, 38 warga yang sempat kontak dengan pasien positif Covid-19 telah menjalani rapid tes.
"Hasilnya ini tadi dari pihak Puskesmas secara umum tidak ada yang mengkhawatirkan tapi tetap masih dalam evaluasi dan pemantauan Puskesmas. Warga juga diminta isolasi di rumah selama 14 hari," ungkapnya.
Rencananya rapid test akan dilakukan dua kali. Dan untuk jadwal selanjutnya masih menunggu perkembangan dari Puskesmas.
Hasil Negatif
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo, membenarkan bahwa ada dua kelompok warga yang menjalani rapid test.
Untuk kasus di Dusun Jetis, Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Joko mengatakan bahwa saat ini warga menjalani isolasi mandiri dengan diawasi oleh Puskesmas Ngemplak II.