Jomblo Rawan Stres di Tengah Pandemi Corona, Begini 3 Langkah Solusinya

Orang-orang yang berstatus lajang tak lepas dari ancaman stres di masa pandemi ini. Apalagi bagi para lajang yang sebelumnya terbiasa beraktivitas

Editor: Mona Kriesdinar
IST
Ilustrasi depresi 

TRIBUNJOGJA.COM - Pandemi Virus Corona telah membuat situasi yang penuh dengan ketidakpastian. Aktivitas ekonomi melambat, bahkan Anda harus mau berdiam diri di rumah dalam rangka memutus rantai penularan virus corona.

Sebagian orang ada yang bisa melaluinya, namun sebagian lainnya berakhir dengan tertekan alias stres. Bahkan ada yang harus meminta bantuan profesional demi memulihkan stres yang mereka alami.

Teruntuk Para Jomblo, Ini 4 Zodiak yang Merindukan Mantan ketika Karantina di Rumah Aja

Orang-orang yang berstatus lajang juga tak lepas dari ancaman stres di masa pandemi ini. Apalagi bagi para lajang yang sebelumnya terbiasa beraktivitas di luar dan bersosialisasi, terkurung di rumah tentunya menimbulkan suasana hati yang tidak nyaman.

Lalu, bagaimana mengatasi stres pada para lajang di masa pandemi ini?

Fitur Google Assistant Buat Para Jomblo Hey Google, Gombalin Aku Dong

Founder Remedi Indonesia sekaligus Certified Energy Psychology Practicioner, Ferry Fibriandani menjelaskan, situasi ini sebetulnya lebih sulit untuk dihadapi mereka yang ekstrovert.

Sebab para lajang yang introvert cenderung bisa mendapatkan energi ketika berinteraksi dengan dirinya sendiri.

Di masa seperti ini, para lajang yang merasakan stres disarankan untuk lebih berfokus pada hal-hal yang bisa dikontrol oleh diri sendiri.

"Ya, kondisi ini membuat rekan single tidak tahan, namun akan senantiasa berat apabila kita menghadapi situasi yang di luar kontrol kita. Kita bisa fokus pada apa yang bisa kita kontrol," ungkapnya dalam sesi "Kulwap", Jumat (17/4/2020).

Nah, beberapa hal yang bisa kamu lakukan di antaranya:

1. Keluar dari zona nyaman

Menurut Ferry, saat ini adalah kesempatan yang baik untuk belajar keluar dari zona nyaman. Mulailah menggali kreativitas dengan mencari aktivitas unik dan baru yang selama ini belum sempat untuk dilakukan.

"Misal belajar memasak, melukis, keterampilan software baru, meracik kopi, menulis jurnal serta buku, dan lainnya," tutur Ferry.

Keahlian-keahlian baru yang dipelajari bisa menjadi kompetensi atau skill baru untuk dimanfaatkan setelah pandemi berakhir.

2. Memanfaatkan internet

Salah satu situasi yang tidak hanya dialami para lajang tetapi juga masyarakat lainnya adalah kebosanan karena tidak bisa pergi ke luar rumah dan bertemu kerabat.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved