Kota Yogyakarta

Guru di Kota Yogya Bakal Dapat Bantuan Pulsa untuk Belajar Daring

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta masih akan melakukan koordinasi terkait pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pembelian pulsa atau

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Kota Yogya 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta masih akan melakukan koordinasi terkait pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pembelian pulsa atau paket data.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori mengatakan Kota Yogyakarta menerima dana BOS sekitar Rp35 Miliar, untuk sekolah negeri dan swasta. Dana BOS tersebut dikelola langsung oleh sekolah-sekolah.

Untuk itu, pihaknya perlu melakukan koordinasi dengan Disdikpora DIY, terkiat mekanisme dan teknis pengalokasiannya.

Paket Data dan Pulsa Gratis dari Kampus di Jogja untuk Mahasiswa Agar Bisa Belajar dari Rumah

"Sudah kita terima Permendikbudnya, tetapi kita akan koordinasikan dengan DIY. Dana BOS itu kan langsung masuk ke sekolah, dan langsung dikelola oleh sekolah. Makanya kita perlu koordinasi, supaya jelas mekanismenya," katanya, Senin, (20/04/2020).

Rencananya dana BOS tersebut akan diberikan untuk guru dan siswa.

Untuk guru diperkirakan mendapat Rp50.000 per bulan, sementara untuk siswa masih perlu kajian.

Menurut dia, tidak semua siswa mendapat bantuan, sebab diutamakan untuk siswa yang tidak mampu.

"Makanya masih kita koordinasikan baiknya bagaimana. Memang untuk pembelajaran daring ini ada orangtua yang mengeluh ada juga yang tidak. Kemampuan orangtua kan juga berbeda-beda. Sehingga nanti diprioritaskan yang tidak mampu," terangnya.

Terpisah, Kepala Sekolah SD Muhamadiyah Gendeng Baciro. Nuraini Yuni Widiastuti membenarkan adanya perubahan alokasi untuk pembelajaran daring.

Alokasi tersebut digunakan untuk membeli pulsa, paket data, dan atau layanan pendidikan daring berbayar.

Mahasiswa FK-KMK UGM yang Membutuhkan Akan Dapat Bantuan Pulsa Rp 200 Ribu

Dengan adanya perubahan alokasi tersebut, otomatis akan berdampak pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).

Sebab ada perubahan anggaran untuk pencegahan COVID-19, seperti pembelian disinfektan.

"Sementara untuk guru, bisa untuk membeli pulsa atau paket data. Sekitar Rp50.000 sampai Rp100.000. Untuk siswa belum," tambahnya.

Selama proses pembelajaran daring, SD Muhamadiyah Gendeng Baciro tidak mengalami kendala.

Bagi siswa kelas 1 sampai 3 menggunakan WhatsApp, sementara kelas 4 sampai 6 menggunakan google classroom. Ujian daring juga berjalan dengan lancar.

"Semua berjalan lancar, ada orangtua yang mengirimkan foto atau video saat belajar daring," tutupnya.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved