Wabah Virus Corona

Peneliti Temukan Cara Tes Virus Corona yang Lebih Cepat Ketimbang Rapid Test atau PCR

Mereka melaporkan telah mengembangkan diagnostik tes Virus Corona yang berpotensi lebih akurat berdasarkan penginderaan fototermal plasmonik.

Editor: Rina Eviana
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM- Data update virus corona di dunia hingga hari ini, Kamis (16/4/2020), jumlah orang yang terinfeksi Virus Corona jenis baru penyebab COVID-19 sudah mencapai angka lebih dari 2 juta orang. 

Melansir data Worldometers, Kamis pagi, tercatat 2.075.528 orang terkonfirmasi posiif Covid-19. Sementara, jumlah korban meninggal dunia mencapai angka 134.286 orang, dan sebanyak 509.557 orang sembuh.

Tes massal terus dilakukan untuk mendeteksi orang-orang dengan COVID-19. Rapid test selama ini diklaim paling cepat mendeteksi infeksi COVID-19 sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Corona.

Petugas medis Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan uji cepat (rapid test) massal Covid-19 dengan skema drive thru di GOR Pajajaran, Bogor, Sabtu (4/4/2020). Sebanyak 128 orang dalam pemantauan (ODP) mengikuti rapid test ini dari target 284 orang.
Petugas medis Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan uji cepat (rapid test) massal Covid-19 dengan skema drive thru di GOR Pajajaran, Bogor, Sabtu (4/4/2020). Sebanyak 128 orang dalam pemantauan (ODP) mengikuti rapid test ini dari target 284 orang. (Kompas.com/Kristianto Purnomo)

Namun, rapid test merupakan tes yang lebih menyasar pada antibodi terhadap Virus Corona.

Selanjutnya, diperlukan tes polymerase chain reaction ( PCR) untuk memastikan seseorang negatif atau positif COVID-19.

Sensitifitas tes PCR lebih tinggi dalam mendeteksi RNA virus SARS-CoV-2, penyebab COVID-19, hanya dari kapas yang mengandung sampel swab pasien.

Sayangnya, tes PCR masih dinilai membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mengetahui hasilnya.

Sebab, ketika angka kasus melonjak, para laboran harus bekerja lebih keras. Baru-baru ini, para peneliti melaporkan sebuah studi di ACS Nano.

Mereka melaporkan telah mengembangkan diagnostik tes Virus Corona yang berpotensi lebih akurat berdasarkan penginderaan fototermal plasmonik.

Melansir Phys, Kamis (16/4/2020), para ahli kesehatan sepakat, jika pengujian tes ini dapat diperluas guna mengendalikan penyebaran COVID-19.

ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona.
ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona. (Shutterstock)

Sebab, pengujian di banyak negara, termasuk di Amerika Serikat, telah jauh tertinggal karena terbatasnya persediaan beberapa reagen.

Pahami Perbedaan Rapid Test dan PCR atau Swab untuk Deteksi Virus Corona

Bahkan, tumpukan sampel tes COVID-19 masih menunggu pengujian dari mesin PCR, sementara jumlah personel laboratorium masih terbatas.

Alternatif untuk tes PCR Jing Wang dan rekan-rekannya, para tim peneliti ini ingin mengembangkan tes COVID-19 yang lebih cepat dan lebih akurat untuk mendeteksi virus corona, SARS-CoV-2.

Para peneliti ini berharap tes tersebut dapat menjadi alternatif praktis untuk tes PCR.

Tes ini didasarkan pada teknik yang disebut dengan resonansi plasmon pada permukaan terlokalisasi.

Sukses dengan Tes Corona di Mobil, Korea Selatan Mulai Tes Sambil Jalan di Bandara
Sukses dengan Tes Corona di Mobil, Korea Selatan Mulai Tes Sambil Jalan di Bandara (cbc)
Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved