Update Corona di DI Yogyakarta
Akademisi UGM Dorong Pemerintah Membuat Kebijakan Tepat Sasaran dan Tepat Waktu
Hendrie menyebutkan tantangan bagi pemerintah dalam menangani masalah ini di antaranya, kebijakan harus tepat sasaran dan tepat waktu.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL – Kelompok masyarakat rentan (KMR) selalu ada di tengah-tengah masyarakat luas.
Di tengah krisis wabah Covid-19 kerentanan mereka bertambah dan ragam serta jumlahnya pun semakin banyak.
Dosen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, Hendrie Adji Kusworo menjelaskan KMR ialah kelompok-kelompok yang lazimnya tidak sanggup menolong diri sendiri, sehingga memerlukan bantuan orang lain.
Dia menyebutkan, data terakhir di Indonesia ada yang berubah luar biasa dari berbagai sektor sejak masuknya wabah Covid-19.
• WB Lapas Wirogunan Produksi Masker hingga APD
Transportasi publik menurun 54 persen, kegiatan pariwisata publik berkurang 52 persen, kunjungan ke mal dan kafe berkurang 47 persen, sedangkan kegiatan di pasar dan apotik minus 27 persen.
Berkebalikan dengan itu, kegiatan residensial meningkat 15 persen.
Perubahan sosial tersebut berdampak meningkatkan jumlah kelompok rentan di Indonesia.
“Kelompok rentan adalah kelompok masyarakat yang karena aktivitas dan keadaannya terpengaruh memburuk oleh Covid-19. Baik secara langsung terkait kesehatannya, maupun dampak ikutan, meliputi ekonomi, sosial, psikologis, keagamaan, dan lain-lain,” ujar Hendrie dalam diskusi daring Fisipol UGM beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan, kelompok rentan terbagi dua secara garis besar.
Pertama, kelompok garda depan penanganan pandemik, meliputi petugas medis, laboratorium, TNI, Polri, ASN, relawan, dan sebagainya.
“Kelompok pertama ini harapannya sudah mendapat jaminan perlindungan dari pemerintah,” imbuhnya.
• Solidaritas Pangan Jogja Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tengah Wabah Virus Corona
Sedangkan, kelompok kedua yang jumlahnya lebih banyak ialah kelompok masyarakat yang perlu diperhatikan terkait Covid-19.
Misalnya, orang lanjut usia, anak-anak, fakir miskin, wanita hamil, dan penyandang cacat.
Update Covid-19 DI Yogyakarta 29 Desember 2022 : Tambah 13 Kasus Baru, 1 Pasien Dilaporkan Meninggal |
![]() |
---|
47 Kasus Aktif Covid-19 di Gunungkidul, 2 Dirawat di RS |
![]() |
---|
Covid-19 Belum Berakhir, Masih Ada 68 Kasus Positif di Sleman |
![]() |
---|
Update Covid-19 DI Yogyakarta 13 Desember 2022 : Tambah 30 Kasus Baru, 314 Pasien Sembuh |
![]() |
---|
Tren Kasus Covid-19 di DIY Melandai Jelang Libur Nataru, Masyarakat Diminta Tetap Waspada |
![]() |
---|