Jawa

Tenaga Kesehatan Kontak Erat Pasien Covid-19 di Kota Magelang Jalani Rapid Test

Sebanyak 60 orang tenaga kesehatan di 5 puskesmas yang ada di Kota Magelang dites.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Petugas kesehatan memeriksa sampel darah dari tenaga kesehatan yang mengikuti Rapid Test, di RS Budi Rahayu, Kota Magelang, Rabu (15/4/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemerintah Kota Magelang kembali melaksanakan rapid test Covid-19, Rabu (15/4/2020).

Sebanyak 60 orang tenaga kesehatan di 5 puskesmas yang ada di Kota Magelang dites, khususnya mereka yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

"Hari ini rencana ada 60 orang yanga akan di-rapid test yakni dari rekan-rekan di 5 puskesmas di Kota Magelang. Terutama, rekan-rekan puskesmas yang memiliki kontak erat positif atau PDP. Rekan-rekan yang ada di poliklinik masing-masing," kata Direktur RS Budi Rahayu, dr Ari Melianti S.pA, Rabu (15/4/2020) di sela rapid test di RS Budi Rahayu, Kota Magelang.

Hasil dari rapid test ini akan segera keluar.

Pemkot Magelang Bebaskan Pembayaran Retribusi untuk Masyarakat Terdampak Covid-19

Selama pemeriksaan, peserta tes akan diambil sedikit darahnya dari Vena, kemudian diteteskan di alat rapid test.

Selama 2-15 menit, hasil uji dari rapid test sudah terlihat.

Jika hasilnya negatif dan tak bergejala, maka tidak ada tindakan selanjutnya.

Sementara untuk hasil positif, yang bersangkutan akan dirujuk ke RSUD Tidar, dan akan dilaksanakan Swab Nasofaring.

Pemeriksaan dengan Polymerase Chain Reaction (PCR) juga dilaksanakan untuk mengetahui ada tidaknya infeksi virus.

Sementara, jika negatif dan terdapat gejala, maka rapid test akan diulang.

Rapid test ini memang tak selalu menunjukkan hasil positif.

Setelah 6-7 hari, jika yang bersangkutan terinfeksi, maka gejala baru akan muncul dan akan memperlihatkan tanda positif.

"Nanti kita lihat hasilnya, kalau negatif dan tak bergejala, biasanya sudah. Kalau nanti hasil positif, akan kita rujuk ke RSUD Tidar akan dilakukan SWAB,  nasofaring. melihat pemeriksaan dengan PCR, ada virus covid atau tidak," tutur Ari.

Solidaritas Pangan Jogja Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tengah Wabah Virus Corona

Rapid test yang ada dan baru tersedia masih sebanyak 200 rapid test kit.

Jumlah tersebut hanya dapat untuk menguji 100 orang saja. Setiap orang akan dilaksanakan 2 kali.

Rapid test juga digunakan untuk mengetes 60 orang tenaga kesehatan.

Sisanya untuk ulangan yang telah diperiksa rapid test sebelumnya.

"Sebelumnya ini juga 55 orang yang kontak erat dengan suspek Covid-19. Tenaga kesehatan ada tetapi tidak banyak. Lebih yang dari klaster Gowa, keluarga dari klaster Gowa yang kontak erat, dan PDP yang ada di RSUD Tidar serta beberapa keluarganya," ujar Ari.

Selain tenaga kesehatan, ada yang masih perlu dilakukan rapid test ulang pada beberapa orang.

Mereka yang telah kontak erat dari PDP yang dirawat di RSUD Tidar, RST, dan RSJ.

Kontak mereka dilihat dan ditracing, mereka yang terdeteksi diuji rapid test.

Pemkot Magelang Siapkan Rp 45 Miliar untuk Tangani Covid-19, Rp 1 Miliar untuk Penanganan Medis

Terbatasnya rapid test kit ini, maka hanya tiga kategori yang bisa diperiksa rapid test.

Pertama, mereka yang kontak erat atau Orang Tanpa Gejala (OTG), termasuk tenaga kesehatan.

Kedua, pasien dalam pengawasan (PDP). Ketuga, Orang Dalam Pemantauan (ODP) tetapi mereka yang dicurigai mengarah ke PDP.

"Kita kemarin pesan barangnya (rapid test kit) tidak bisa sampai segera. Selain itu karena wacananya, rapid test akan dipusatkan oleh pemerintah pusat, sehingga kami baru akan mendapatkan dari sana. Kita juga masih mendata berapa yang harus diperiksa ulang untuk rapid tes. Kini, baru tersedia untuk 100 orang," kata Ari.

Meski demikian, perlu diingat bahwa rapid test ini hanya untuk screening awal saja.

Pasalnya, sensitivitas dari alat tersebut tidak terlalu tinggi.

Hasil rapid test juga mesti diperiksa ulang oleh dokter.

Pemkot Magelang Mulai Data Calon Penerima Kartu Pra Kerja

Di RS Budi Rahayu, hasilnya juga akan dikosultasikan dulu ke dokter patologi klinik.

Data diverifikasi terlebih dahulu, mana yang perlu dilakukan tindakan lanjut, mana yang tidak.

"Hasil akan dikonsultasikan ke dokter patologi kliniknya dulu. Kita punya konsulen patologi klinik yang di laboratorium kesehatan. Nanti beliau yang verifikasi datanyaa, setelah terverifikasi, nanti akan diinformasikan," kata Ari.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Sri Harso mengatakan, rapid test dilaksanakan untuk tenaga kesehatan terlebih dahulu.

Orang Dalam Pemantauan nanti menyusul.

Jumlah tenaga kesehatan yang kontak erat dengan PDP juga telah terdata sebanyak 30 orang. (TRIBUNJOGJA.COM)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved