Jawa
Tenaga Kesehatan Kontak Erat Pasien Covid-19 di Kota Magelang Jalani Rapid Test
Sebanyak 60 orang tenaga kesehatan di 5 puskesmas yang ada di Kota Magelang dites.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Jumlah tersebut hanya dapat untuk menguji 100 orang saja. Setiap orang akan dilaksanakan 2 kali.
Rapid test juga digunakan untuk mengetes 60 orang tenaga kesehatan.
Sisanya untuk ulangan yang telah diperiksa rapid test sebelumnya.
"Sebelumnya ini juga 55 orang yang kontak erat dengan suspek Covid-19. Tenaga kesehatan ada tetapi tidak banyak. Lebih yang dari klaster Gowa, keluarga dari klaster Gowa yang kontak erat, dan PDP yang ada di RSUD Tidar serta beberapa keluarganya," ujar Ari.
Selain tenaga kesehatan, ada yang masih perlu dilakukan rapid test ulang pada beberapa orang.
Mereka yang telah kontak erat dari PDP yang dirawat di RSUD Tidar, RST, dan RSJ.
Kontak mereka dilihat dan ditracing, mereka yang terdeteksi diuji rapid test.
• Pemkot Magelang Siapkan Rp 45 Miliar untuk Tangani Covid-19, Rp 1 Miliar untuk Penanganan Medis
Terbatasnya rapid test kit ini, maka hanya tiga kategori yang bisa diperiksa rapid test.
Pertama, mereka yang kontak erat atau Orang Tanpa Gejala (OTG), termasuk tenaga kesehatan.
Kedua, pasien dalam pengawasan (PDP). Ketuga, Orang Dalam Pemantauan (ODP) tetapi mereka yang dicurigai mengarah ke PDP.
"Kita kemarin pesan barangnya (rapid test kit) tidak bisa sampai segera. Selain itu karena wacananya, rapid test akan dipusatkan oleh pemerintah pusat, sehingga kami baru akan mendapatkan dari sana. Kita juga masih mendata berapa yang harus diperiksa ulang untuk rapid tes. Kini, baru tersedia untuk 100 orang," kata Ari.
Meski demikian, perlu diingat bahwa rapid test ini hanya untuk screening awal saja.
Pasalnya, sensitivitas dari alat tersebut tidak terlalu tinggi.
Hasil rapid test juga mesti diperiksa ulang oleh dokter.
• Pemkot Magelang Mulai Data Calon Penerima Kartu Pra Kerja
Di RS Budi Rahayu, hasilnya juga akan dikosultasikan dulu ke dokter patologi klinik.