Apakah Vitamin C Dapat Melindungi Kita dari Virus Corona? Ini Penjelasannya
Apakah benar jika dengan mengonsumsi vitamin C dapat mencegah kita terinfeksi virus corona? Temukan jawabannya di sini!
Penulis: Fatimah Artayu Fitrazana | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Seiring dengan penyebaran virus corona, informasi mengenai konsumsi vitamin C dapat membantu untuk mencegah COVID-19 menjadi banyak diperbincangkan.
Sementara secara ilmiah, para dokter dan peneliti masih mengkaji efek vitamin C dosis tinggi intravena (IV) pada virus corona baru, dan hingga saat ini, belum ada suplemen, termasuk vitamin C yang dapat mencegah atau mengobadi COVID-19.
• Cara Mudah Mengatasi Stres yang Bisa Menyebabkan Turunnya Daya Tahan Tubuh
Kali ini, Tribunjogja.com akan membahas mengenai hubungan antara vitamin C dan virus corona serta imun tubuh, dilansir dari laman Healthline.com.
Mengenal vitamin C
Vitamin C adalah nutrisi penting dengan beberapa peran dalam tubuh kita.
Ini adalah antioksidan kuat, yang berarti dapat menetralkan senyawa tidak stabil dalam tubuh yang disebut radikal bebas dan membantu mencegah atau membalikkan kerusakan sel yang disebabkan oleh senyawa ini.

Dia juga terlibat dalam sejumlah proses biokimia, yang banyak di antaranya terkait dengan kesehatan kekebalan tubuh.
• 11 Fakta Menakjubkan Sistem Kekebalan Tubuh yang Selalu Siap Menjaga dari Serangan Penyakit
Nilai Harian (DV) untuk vitamin C adalah 90 mg per hari, tetapi wanita menyusui membutuhkan 30 mg tambahan dan orang yang merokok membutuhkan tambahan 35 mg per hari.
Hubungan vitamin C dan imun tubuh
Vitamin C memengaruhi kesehatan kekebalan tubuh kita dalam beberapa cara.
Aktivitas antioksidannya dapat mengurangi peradangan, yang dapat membantu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
• 10 Manfaat Seks yang Sehat, Salah Satunya Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Vitamin C juga menjaga kulit kita tetap sehat dengan meningkatkan produksi kolagen, berfungsi sebagai penghalang fungsional untuk menjaga senyawa berbahaya memasuki tubuh.
Vitamin C di kulit juga dapat meningkatkan penyembuhan luka.

Vitamin ini juga meningkatkan aktivitas fagosit, sel-sel kekebalan yang dapat 'menelan' bakteri berbahaya dan partikel lainnya.
Selain itu, dia dapat meningkatkan pertumbuhan dan penyebaran limfosit, sejenis sel kekebalan yang meningkatkan sirkulasi antibodi, protein yang dapat menyerang zat asing atau berbahaya dalam darah kita.
Kaitannya dengan virus corona
Vitamin C dosis tinggi (IV) telah digunakan di Cina untuk membantu meningkatkan fungsi paru-paru pada orang dengan COVID-19.
Namun, keefektifan vitamin C masih sedang diuji.
Tidak ada bukti yang mendukung penggunaan suplemen vitamin C oral (diminum atau ditelan) untuk COVID-19.
Dan juga, penting untuk dicatat bahwa vitamin C belum menjadi bagian standar dari rencana pengobatan untuk COVID-19 karena bukti masih kurang.
Perlukah suplemen vitamin C?

Saat ini, tidak ada bukti yang mendukung penggunaan suplemen vitamin C oral untuk mencegah COVID-19.
Vitamin C dapat membantu mempersingkat durasi dan tingkat keparahan pilek atau flu yang disebabkan oleh virus lain, tetapi ini bukan jaminan bahwa itu akan memiliki efek yang sama pada virus corona yang menyebabkan COVID-19.
Selain itu, vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air. Karena dia larut dalam air, artinya jumlah berlebih tidak disimpan dalam tubuh, tetapi dihilangkan melalui urin.
Mengonsumsi lebih banyak vitamin C, tidak berarti bahwa tubuh kita akan menyerap lebih banyak.
Suplemen vitamin C dosis tinggi bahkan dapat menyebabkan diare, karena dapat memberi sinyal tubuh untuk mengeluarkan air dari sel dan masuk ke saluran pencernaan Anda.
( Tribunjogja.com | Fatimah Artayu Fitrazana)