Anies Baswedan : Hingga 14 April, Sudah 987 Jenazah di Jakarta Dikubur Sesuai Protokol Virus Corona
Anies Baswedan : Hingga 14 April, Sudah 987 Jenazah di Jakarta Dikubur Sesuai Protokol Virus Corona
"Ini contoh kasus Jakarta, kasus positifnya lompat yang kami buat setiap minggu, dari 7 jadi 90 kasus, 300 kasus, 600, 1.000, 2.000 setiap seminggu sekali," katanya.
• Pulang dari RSPAD Gatot Soebroto, Menhub Budi Karya Jalani Isolasi Mandiri di Rumah
• UPDATE 15 April 2020 : Jumlah Kasus Virus Corona di Dunia Tembus Angka 2 Juta Kasus
Data dari Dinas Pertamanan dan Kehutanan Pemprov DKI Jakarta menunjukan sejak 6 Maret 2020 hingga 12 April 220 pemulasaran dan pemakaman jenazah dengan kategori penyakit menular dan dengan protap covid-19 terdapat 926.
"Minggu pertama di tanggal 8 Maret 2020 itu baru 1, 15 Maret sudah menjadi 6, 22 Maret ada 64, 29 Maret 293, 5 April 596, selanjutnya jadi 926," katanya.
Bahkan menurutnya rata-rata pemakaman di DKI per bulan di tahun 2019 itu berada diangka 2.745.
Namun di bulan Maret 2020 rata rata pemakaman mengalami kenaikan hingga 4.377. Angka kematian ini, tidak semuanya disebabkan Covid-19.
Anies juga menyinggung mengenai angka Covid-19 di Italia, saat angka kasus Covid-19 pada 21 Februari 2020 sebanyak 21 kasus dan 1 orang meninggal dunia, sementara pada 1 April 2020 naik menjadi 12 ribu kasus.
"Itu bagaimana penjelasannya? Penjelasannya karena mereka tidak segera melakukan penutupan, tidak segera melakukan pembatasan sosial, ketika sudah melonjak baru pembatasan sosial, loh berat," katanya.
Untuk itu Anies mengungkapkan, ia juga mempelajari apa yang terjadi di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, China, angka penyebaran virus covid-19 menurun saat dilakukan pembatasan (lockdown) oleh pemerintah China.
Kasus Corona di Wuhan turun setelah ada kebijakan lock down, sehingga tidak ada interaksi social.
“Inilah pelajaran penting, kenapa itu sejak Maret kita lakukan (pembatasan sosial di Jakarta--Red). Ya karena kita baca data di Wuhan. Mau kita potong penyebarannya," jelasnya.
Anies juga menanggapi berbagai komentar miring terhadapnya selama melakukan penanganan Covid-19 ini. Dirinya menganggap hal itu bukan sebagai bentuk masalah.
"Kalau soal bully itu tidak apa-apalah, itu bagian dari takdirnya Gubernur Jakarta. Paketnya itu diejek dibully itu udah sepaket dan diterima sebagai kenyataan bukan sebagai masalah," ucapnya.
Berharap Warga Tidak Mudik
Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyampaikan kecenderungan penyebaran virus Corona 2019 atau Covid-19 di DKI Jakarta masih terus naik.
Ibarat fenomena heboh di Wuhan, China, lokasi awal ditemukan virus itu, atau di Vietnam, Januari lalu, seperti itulah kondisi Jakarta saat ini.
