Wabah Corona

Refocusing Anggaran, Hampir Rp 300 Miliar Disiapkan Bantul untuk Tangani Pandemi

Pemerintah Kabupaten Bantul melakukan pengalihan anggaran atau (refocusing) untuk penanggulangan Coronavirus Disease atau Covid-19.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Bupati Suharsono, didampingi Asisten Bupati bidang perekonomian dan pembangunan, Bambang Guritno, saat menyampaikan keterangan pers 

Dia mencontohkan, bagi mereka yang miskin dan sudah masuk basis data terpadu (BDT), maka akan mendapatkan bantuan dari anggaran pemerintah pusat, melalui Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Termasuk ada juga bantuan, bagi mereka yang tidak memiliki pekerjaan, ada namanya kartu Pra-Kerja.

Agar bisa mendapatkan kartu tersebut akan melalui seleksi yang dilakukan oleh pemerintah pusat.

Jika lolos seleksi, maka masing-masing akan mendapatkan pelatihan dan insentif sebesar Rp 3.550.000.

Menurutnya itu merupakan program bantuan pemerintah pusat.

Pihaknya mengaku hanya prioritas memberikan bantuan kepada mereka yang terdampak.

Sampai saat ini, menurut dia, data warga Bantul yang terdampak Covid-19 masih dinamis.

Namun angkanya kurang lebih ada sekitar 41.000 Jiwa.

Kronologi Sekeluarga di Bantul Positif Virus Corona Sepulang dari Jakarta

Mereka, nantinya akan mendapatkan bantuan, berupa jaminan hidup.

"Untuk besarannya, masih dihitung," kata dia.

Selain pengalihan anggaran, Pemerintah Kabupaten, kata Bambang, mengajak juga kepada pemerintah desa untuk ikut berperan aktif dengan mengalokasikan penggunaan dana desa (DD) maupun anggaran dana desa (ADD) untuk upaya penanggulangan Covid-19.

Mengenai skemanya, "sedang kita lakukan singkronisasi," kata dia.

Sementara itu, Bupati Bantul Suharsono menyampaikan, upaya penanganan COVID-19 di Kabupaten Bantul saat ini terus dilakukan.

Sejauh ini, pihaknya mengaku belum memberlakukan pembatasan sosial bersekala besar (PSBB) seperti yang sudah diterapkan disejumlah daerah.

Pihaknya, mengaku terus melakukan edukasi dan imbauan kepada masyarakat.

Terutama bagi mereka, para perantauan yang sudah terlanjur mudik, pulang ke kampung halaman agar mematuhi aturan sesuai protokol kesehatan, yaitu memeriksakan diri ke layanan kesehatan.

Kalau ada gejala berat, segera dibawa ke rumah sakit rujukan.

Kalaupun tidak bergejala, "kami harap agar mau mengisolasi dirumah secara mandiri," ucap dia.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved