Lebah Asia Raksasa Mematikan Berukuran 5 Cm Bisa Membunuh dengan Satu Sengatan, Kini Menuju Inggris
Inggris bersiap-siap untuk invasi lebah besar Asia dengan satu sengatan yang cukup untuk membunuh.
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Inggris bersiap-siap untuk invasi lebah besar Asia dengan satu sengatan yang cukup untuk membunuh.
Dikutip Mirror, Ini akan menghabiskan biaya jutaan dolar untuk menyingkirkan serangga yang bisa berukuran hingga 2 inci atau sekitar 5 sentimeter yang mematikan itu karena suhu terus meningkat.
Kedatangan mereka juga akan berdampak buruk pada populasi lebah yang sudah berkurang.
Sekarang para ahli sekali lagi memperingatkan tentang apa yang akan terjadi dengan penelitian yang menunjukkan bahwa mereka dapat menelan biaya £7,6 juta.

Lebah Asia mirip dengan lebah Eropa tetapi mereka bukan asli dari Inggris.
• Tawon Vespa di Klaten Kembali Memakan Korban Jiwa di Awal 2020
Mereka adalah serangga besar, berasal dari Asia Tenggara, yang memangsa makhluk kecil, terutama tawon.
Hanya satu sengatan sudah cukup untuk membunuh seseorang yang alergi terhadap racun mereka.
Mereka secara tidak sengaja datang ke Prancis dari Cina pada tahun 2004 dan sejak itu menyebar dengan cepat ke seluruh Eropa.
Para ahli memperkirakan lebah Asia menjajah sebagian besar Perancis dengan kecepatan 60 hingga 80 kilometer per tahun.
Dan spesies ini dengan cepat telah menyerang negara-negara lain termasuk Spanyol pada 2010, Portugal dan Belgia pada 2011, Italia pada 2012 dan Jerman pada 2014.
Hornet invasif berhasil sampai ke Inggris pada tahun 2016.

Ilmuwan Prancis telah mengevaluasi perkiraan biaya invasi ke Eropa.
"Pada 2006, hanya dua tahun setelah lebah itu pertama kali diamati di Prancis, tiga departemen sudah diserang dan biaya kerusakan sarang diperkirakan mencapai 408.000 euro,” kata Profesor Franck Courchamp.
• Pengakuan Korban Selamat Serangan Tawon Ndas Soal Kondisi Tubuhnya Seusai Dikeroyok Tawon
"Sejak itu, perkiraan biaya tahunan telah meningkat sekitar 450.000 euro setiap tahun, karena lebah terus menyebar,” ujarnya.
"Tentunya lebih banyak tindakan harus diambil untuk menangani spesies invasif yang berbahaya, yang menjadi satu ancaman terbesar bagi keanekaragaman hayati dan fungsi ekosistem," katanya.