Dunia Akan Kekurangan Kondom di Tengah Wabah Corona, PBB Peringatkan Lonjakan Kehamilan di Dunia

Kekurangan persediaan kondom global meningkat seiring dengan penutupan pabrik pembuatan alat kontrasepsi akibat lockdown di tengah wabah virus corona.

Editor: Joko Widiyarso
Mohd RASFAN / AFP
Pabrik kondom Malaysia Karex di kantor pusat perusahaan di Port Klang di pinggiran Kuala Lumpur, pada 6 April 2020 menunjukkan. 

Mereka memperingatkan keluarga yang paling miskin dan paling rentan akan sangat terdampak jika stok kondom menipis.

Juru bicara itu menambahkan, "Kekurangan kondom atau kontrasepsi apa pun akan meningkatkan kehamilan yang tidak diinginkan.

Hal itu berpotensi merusak kesehatan dan konsekuensi sosial bagi remaja perempuan, wanita dan pasangan serta keluarga mereka.

"Kurangnya kondom juga bisa meningkatkan angka aborsi yang jelas tidak aman dan risiko penyakit menular seksual seperti HIV.

Goh sendiri melihat adanya permintaan tinggi karena banyak orang 'terkurung' di rumah mereka.

Di India saja misalnya, penjualan kondom sudah melonjak sebanyak 25-35 persen dalam satu minggu sejak lockdown diumumkan.

China mungkin akan membantu
Produsen besar kondom di China saat ini mulai kembali beroperasi setelah kasus infeksi virus corona di negara itu mulai banyak berkurang.

Perlindungan Health Believe Model (HBM) yang menghasilkan lebih dari satu miliar kondom setahun mengatakan kalau produksi kembali ke tingkat normal.

Operasionalnya juga mendorong maju rencana sebelumnya dengan melipatgandakan jumlah jalur produksi pada akhir tahun.

Sementara itu, Shanghai Mingbang Rubber Production mengatakan kalau mereka siap ekspor kondom yang kini hanya menghasilkan 10 persen dari outputnya jika terdapat kekurangan pasokan global.

Kepala Eksekutif Cai Qijie mengatakan, "Jika pasar internasional mengalami masalah seperti itu, kami akan bersedia untuk mengekspor lebih banyak."

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Stok Kondom Global Menipis di Tengah Wabah Corona, PBB Beri Peringatan"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved