Dinyatakan Sembuh, Pasien Virus Corona Asal Ponjong Diijinkan Pulang

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Hasil uji lab pasien positif COVID-19 pertama Gunungkidul menunjukkan hasil menggembirakan.

Pasien tersebut akhirnya dinyatakan sembuh dan diperbolehkan keluar dari ruang isolasi.

Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Direktur RSUD Wonosari Dr. Heru Sulistyowati pada Sabtu (04/04/2020).

"Berdasarkan hasil pemeriksaan evaluasi lab, tes swabnya 2 kali menunjukkan hasil negatif," kata Heru.

Pasien positif COVID-19 pertama di Gunungkidul ini sebelumnya menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Wonosari.

Ia diketahui positif COVID-19 berdasarkan hasil uji lab pada 25 Maret lalu.

Pasien yang merupakan warga asal Desa Bedoyo, Ponjong, Gunungkidul ini memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta.

Ia bahkan sempat berinteraksi dengan para tetangga, sebelum akhirnya merasakan gejala serupa COVID-19.

Mengingat hasil evaluasi lab terbaru menunjukkan negatif dan kondisi pasien juga semakin membaik, maka pihak RSUD Wonosari pun mengijinkan yang bersangkutan untuk kembali ke rumahnya.

"Lingkungan dusun dan sekitarnya bisa dikondisikan terkait kepulangan pasien ini," ujar Heru.

• Kisah Pilu Wanita Hamil yang Jadi PDP Virus Corona, Sempat Live di Facebook, Meninggal Saat Dirujuk

• BREAKING NEWS : Satu Pasien Positif Virus Corona Berdomisili di Bantul Meninggal Dunia

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty pun mengapresiasi hasil menggembirakan yang dilaporkan oleh RSUD Wonosari tersebut.

Ia pun berharap kasus positif COVID-19 ini menjadi yang pertama dan terakhir di Gunungkidul.

"Pasien selanjutnya akan dipantau perkembangannya oleh petugas dari Puskesmas Ponjong 2," jelas Dewi dihubungi pada Minggu (05/04/2020).

Selain pasien positif dinyatakan sembuh, sebanyak 2 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga dinyatakan negatif COVID-19. Jumlah ini membawa total 5 PDP dipastikan negatif COVID-19.

Berdasarkan data Dinkes Gunungkidul per 4 April lalu, tercatat ada 31 PDP dan 824 Orang Dalam Pemantauan (ODP). Menurut Dewi, data tersebut bersifat kumulatif.

"Saat ini masih ada 2 ODP dan 7 PDP yang menjalani perawatan," ungkapnya.(Tribunjogja/Alexander Ermando)