Update Corona di DI Yogyakarta
Pemkot Yogya Minta Pelaku UKM Berinovasi di Tengah Pandemi Virus Corona
Dalam kondisi seperti ini hampir seluruh UKM terdampak, mulai dari oleh-oleh, kerajinan, hingga fashion.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
"Sudah dua Minggu lebih off, pertengahan Maret sama sekali tidak produksi. Kalau awal Maret kemarin masih seperti biasa,tetapi mulai pertengahan langsung berhenti total," ungkapnya.
Ia menerangkan ada sebagian anggota yang memilih banting setir membuat masker, ada pula yang menjual jamu, dan ada pula yang menjual empon-empon.
• Ini Cara Sleman Bantu UMKM Bertahan di Tengah Wabah Virus Corona
Sumiyati sendiri memilih tetap memproduksi bakpia.
Namun ia hanya memproduksi setiap mendapat pesanan saja.
Jika sebelumnya ia bisa menjual sekitar 10 hingga 15 kg per hari, dengan merebaknya COVID-19 ia hanya menjual 5 kg dalam sepekan.
"Selama 25 tahun membuat bakpia baru kali ini seperti ini. Kemarin gempa tidak seperti ini, malah tetep banyak pengunjung. Tetapi kan saat ini kondisinya berbeda. Apalagi kalau bakpia kan untuk oleh-oleh," terangnya.
"Harapannya ya ada bantuan dari pemerintah. Karena tidak sedikit anggota koperasi yang juga tidak produksi. Padahal menggantungkan hidupnya dari bakpia ini," tutupnya. (TRIBUNJOGJA.COM)