Bantul
Covid-19 Belum Mereda, Penutupan Sementara Obyek Wisata Bantul Diperpanjang
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul secara resmi memperpanjang masa penutupan sementara semua obyek wisata yang dikelolanya, guna mengantisipasi peny
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul secara resmi memperpanjang masa penutupan sementara semua obyek wisata yang dikelolanya, guna mengantisipasi penyebaran wabah corona virus, yang dikhawatirkan bakal semakin meluas.
Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul, Annihayah berujar, kebijakan ini sesuai dengan Surat Edaran Sekda Bantul Nomor 440/01615, mengenai perpanjangan penutupan sementara obyek wisata, atau tempat rekreasi, dalam rangka mencegah penularan Covid-19.
"Ya, jadi penutupan objek wisata di Bantul ini resmi diperpanjang sampai tanggal 30 April," ujarnya, saat dikonfirmasi pada Kamis (2/4/20).
Dalam edaran itu, Dinas Pariwisata, beserta pengelola objek wisata diminta memasang papan pengumuman penutupan sementara, sekaligus melarang pengunjung datang menuju obyek wisata, atau tempat rekresasi itu, selama masa penutupan sementara.
• Kembali Bertambah, 6 Warga Bantul Positif Covid-19
Beberapa tempat wisata di bawah naungan Pemkab Bantul itu, yakni deretan pantai selatan, Parangtritis, Depok, Samas, Kuwaru, Goa Cemara, Pandansimo, serta Goa Cerme.
Praktis, pemasukan dari sektor pariwisata pun dipastikan menurun.
"Tapi, sampai sejauh ini, kami belum menghitung lagi, berapa kerugian sektor pariwisata dari dampak wabah Covid-19 ini," ungkapnya.
Alhasil, objek wisata alam Mangunan, yang dikelola Koperasi Notowono, layaknya Puncak Becici, Pinus Pengger, Lintang Sewu, Pinus Sari, Pinus Asri, Bukit Panguk, Bukit Mojo, Seribu Batu, dan Pintu Langit, hampir pasti ikut terdampak kebijakan tersebut.
• Obyek Wisata Di Bawah Dinas Pariwisata Bantul Diliburkan, Sampai Akhir Maret
"Penutupan sementara di Mangunan hanya sampai 21 April. Kemudian, untuk kelanjutannya akan kami tunjau kembali nanti, menyesuaikan kondisi," ucapnya.
Namun, ia mengakui, sejak penutupan tahap pertama kemarin diumumkan melalui berbagai lini media masa, praktis sudah tidak ada lagi pengunjung yang datang ke objek-objek wisata Mangunan.
Saat ini, pihaknya hanya fokus bersih-bersih dan penataan.
"Kalau soal kerugian, dalam sehari kami perkirakan mencapai puluhan juga, dan bisa semakin banyak jika ditambah ratusan pelaku usaha ya, di sekitaran objek wisata," pungkasnya. (TRIBUNJOGJA.COM)